Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan bertemu dengan CEO Freeport McMoRan Richard Adkerson. Dalam pertemuan terbatas, mereka membicarakan hal-hal terkait kelanjutan operasional tambang Freeport yang ada di Papua.
Dari pertemuan itu, salah satu hasil yang disepakati adalah pembentukan joint venture (jv) antara PT Inalum bersama pemerintah daerah dengan Freeport McMoRan.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa holding pertambangan yang dipimpin oleh Inalum belum mampu mengoperasikan secara sendiri.
"Memang gini, mengenai operasi kita menyadari kita kurang, tapi yang lain kebersamaan jadi joint venture mengapa jadi sangat detail itu supaya ke depan kalau ada split,itu jangan sampai. Karena yang mesti dijaga operasi ini jalan terus, harus memberikan benefit kepada pemegang saham maupun masyarakat setempat dan menekankan CSR supaya harus lebih aktif," kata Rini di Kediamannya di Patra Jasa Kuningan, Jakarta, Sabtu (30/6).
Menurut Rini, pembentukan jv ini juga sepakat untuk menyusun target bersama hingga 2041, termasuk mengenai perpajakannya.
Mengenai besaran porsi sahamnya pun tetap 51% untuk pemerintah Indonesia, dan 49% untuk pihak Freeport.
"Iya 51% 49% persis seperti itu, tapi jika mereka mengatakan ok lah ada 51 tapi anda nggak ngerti operasi dan kita setuju ok operasi karena lebih dominan tapi yang lain-lain harus mampu dong," ungkap dia.
Mengenai nilai akuisi, kata Rini, angka finalnya berada di kisaran US$ 3,5-US$ 4 miliar dan sudah dilaporkan juga kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sudah. Itu hitungan antara US$ 3,5-4 miliar, itu negosiasi di situ. Kita sudah laporkan (presiden) sebelum hari raya," tutup dia. (dtf)