Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tigaras. Walau hujan gerimis turun, namun masyarakat yang datang ke Pelabuhan Tigaras Simalungun, Minggu (1/7/2018), tetap ramai. Bahkan semakin sore warga semakin membludak. Mereka yang datang sebagian besar adalah masyarakat yang tidak ada hubungannya dengan para korban. Pada umumnya mereka hanya ingin melihat apa saja yang menarik untuk dilihat serta berusaha mendapat informasi tentang tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba pada 18 Juni 2018, serta penanganannya.
Sebagian ada yang menumpuk di KMP Sumut I untuk melihat jaring pukat harimau yang sudah diangkat dari dalam danau. Sebagian lagi ada yang di sekitar Posko Basarnas dan ada yang melihat serta membaca nama-nama korban di spanduk yang ditempelkan di dinding. Ada juga kelompok yang bergerombol di pinggiran dermaga sambil memandang luas Danau Toba.
Yanti Siregar, asal Kota Pematang Siantar, mengatakan bahwa dia hanya ingin melihat dan mendengar secara langsung proses pencarian korban kapal tenggelam tersebut. Ia datang bersama beberapa orang temannya dengan tujuan yang sama.
"Kami hanya ingin melihat dan mendengar secara langsung proses pencarian korban, sekaligus sambil jalan-jalan," katanya.
Demikian dengan Ahmad Batubara, yang juga asal kota Pematang Siantar. ia mengaku hanya ingin melihat proses pencarian serta melihat Pelabuhan Tigaras tersebut. Sebab dia memang belum pernah datang ke pelabuhan itu.
Ahmad juga datang bersama beberapa rekannya."Kami tidak ada hubungan famili denga para korban. Kami hanya ingin melihat langsung, apalagi aku memang belum pernah ke tempat ini," kata Ahmad.
Kadis Infokom Pemkab Simalungun, Akmal Siregar, mengatakan, sampai saat ini pertemuan antara pemerintah dan Basarnas dengan para keluarga korban masih berlangsung di kantor bupati di Pematangraya. "Masih berlangsung pertemuannya, mohon sabar ya, bang," kata Akmal kepada medanbisnisdaily.com.