Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mendorong para eksportir dan pelaku usaha kerajinan tangan (handicraft) di Sumut bergabung ke dalam Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI). Dengan masuk ke dalam asosiasi tersebut, maka banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh eksportir dan pelaku usaha handicraft.
Hal itu dikatakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdaprovsu, Ibnu S Utomo saat membuka Musda BPD ASEPHI Sumut, di Gedung Pusat Promosi dan Dagang UKM Sumut, arena PRSU, Jalan Gatot Subrot, Medan, Kamis (5/7/2018).
Hadir dalam acara itu, di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut, Amran Uteh; Ketua Kadin Sumut, Ivan Iskandar Batubara; Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut, T Mahmud Jeffry; Kepala UPT PLUT Sumut, Marzuki; Ketua BPD ASEPHI Sumut, Fatimah Habibi; anggota ASEPHI Sumut.
Ibnu S Utomo mengatakan, keberadaan ASEPHI dapat membantu menjembatani pelaku usaha handicraft dalam memperoleh akses pembiayaan serta membuka pasar, khususnya pasar ekspor handicraft.
"Karena itu saya berharap akan semakin banyak eksportir dan pelaku usaha handicraft di Sumut yang bergabung ke dalam ASEPHI, " ujarnya.
Ibnu juga meminta agar anggota ASEPHI dapat semakin sering mengikuti berbagai pameran, baik di dalam maupun luar negeri, sebagai sarana untuk memasarkan produk-produk handicraft.
Amran Uteh mengajak anggota BPD ASEPHI Sumut untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan yang disediakan khusus bagi UKM dengan bunga yang kompetitif, baik dari lembaga perbankan maupun nonperbankan.
"Seperti pembiayaan yang disediakan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau LPDB KUMKM. LPDB KUMKM Sumut sudah menyetujui untuk mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar yang dapat digunakan sebagai pembiayaan bergulir untuk koperasi dan UMKM di Sumut. Dan ini dapat dimanfaatkan oleh anggota ASEPHI Sumut, " ujarnya.
T Mahmud Jeffry mengatakan, Bank Sumut mendukung pengembangan UKM di Sumut. Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk penyediaan dan penyaluran pembiayaan, namun juga pendampingan, pelatihan dan akses pemasaran bagi produk - produk yang dihasilkan UKM Sumut.
Sementara, Ivan Iskandar Batubara meminta agar pelaku usaha yang tergabung dalam BPD ASEPHI Sumut dapat terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan jeli dalam melihat kondisi pasar. Hal ini disebabkan peranan sumber daya manusia dalam industri handicraft sangat besar. Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka kualitas dan kemampuan dalam menembus pasar juga akan semakin besar.