Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Seperti partai-partai politik sebelumnya yang dikunjungi Bawaslu, PAN membacakan 8 poin yang menjadi isi pakta integritas tersebut.
"Kami PAN sebagai peserta pemilu tahun 2019 berkomitmen untuk, satu memegang teguh Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Karena memang PAN dasarnya ini," kata Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di DPP PAN, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (5/7/2018).
Poin kedua adalah memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta mempertahankan NKRI. Kemudian ketiga, menyukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019 demokratis, jujur, adil, dan bermartabat.
"Empat tidak meminta imbalan. PAN malah nyetor, Pak. Tidak meminta imbalan kepada calon anggota DPR dan DPRD serta capres, cawapres. Gimana minta, wong capresnya yang lagi ngomong nih," ujar Zulkifli sambil bercanda.
Poin kelima adalah tidak mencalonkan orang yang berstatus eks narapidana dalam Pilpres dan Pileg 2019. Zulkifli meminta aturan ini adil bagi semua pihak, jangan nantinya ada pengecualian.
"PAN mendukung tidak boleh pidana korupsi jadi anggota DPR. Tapi jangan sampai nanti ada yang boleh, ada yang tidak, repot. Nanti yang besar-besar, melobi bisa, yang satu enggak bisa. Kita harap Bawaslu nanti tidak pandang bulu. Siapa saja, partai mana saja. Kalau kelihatan jelas sudah pernah koruptor, coret," tandas Zulkifli.
Selanjutnya, poin keenam adalah tidak berpolitik uang. Zulkifli kemudian menuturkan jika membagikan sarung, jam, kaos dan makanan masuk dalam kategori bukan politik uang.
"Enam tidak melakukan praktek politik uang. Kalau alat peraga boleh? Sarung boleh ya? Sarung ada foto kita. Alat peraga ini mesti jelas. Karena saya dulu berikan jam, jam cuma Rp 10 ribu. Semua boleh. Tapi di satu kabupaten nggak boleh, yang lain boleh. Itu alat peraga. Jam lebih murah dari pada kaos. Ini harus jelas. Nasi kotak boleh, ada gambar calonnya," tutur dia.
Selanjutnya, membacakan point ketujuh, Zukkifli mengatakan PAN tidak akan melakukan suap kepada penyelenggara pemilu."Delapan tidak melakukan black campaign. Nah ini penting sebagai Ketua Umum PAN dan Ketua MPR, saya selalu katakan kita partai beda-beda, tapi merah putih sama. Jangan sampai ada politik SARA. Jangan kita halalkan segala cara untuk memenangkan pertandingan," tutup Zulkifli. (dtc)