Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa menyebut niat Ketua Dewan Pembina PAN Amien Rais nyapres sebagai orang tua yang sedang lucu-lucuan saja. Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo membalas serangan Desmond dengan peribahasa 'anjing menggonggong, kafilah berlalu'.
"Respons saya mengikuti peribahasa 'biarkan anjing menggonggong, kafilah berlalu'," kata Dradjad lewat pesan singkat, Senin (9/7/2018).
Dradjad mengaku punya sejumlah alasan tak menghiraukan omongan Desmond itu. Salah satunya soal posisi Desmond di struktur organisasi Gerindra.
"Komentar Desmond tidak ada gunanya saya tanggapi. Kenapa? Komentar tersebut, dan komentar yang bersangkutan sebelumnya tentang Pak Amien, menyiratkan bahwa Desmond masih politisi kelas 'sorak hore' di Gerindra," urainya.
Dradjad menyebut, kalau Desmond memiliki peran kunci di Gerindra, dia akan tahu intensitas komunikasi yang terbangun antara Amien dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Kalau peranan dia cukup penting di Gerindra, mungkin hanya satu-dua strip di bawah tokoh kunci, seperti Mas Fadli, Mas Muzani, atau Mas Sandi, saya yakin yang bersangkutan tidak akan berkomentar seperti itu. Karena apa? Karena orang-orang lingkaran satu Mas Prabowo sering diajak ikut rapat dengan Pak Amien," jelasnya.
Tak hanya itu, Dradjad menyebut komunikasi Amien dengan Prabowo bisa dibilang cukup akrab, sehingga apa yang disampaikan Desmond pantas dihiraukan.
"Saya tahu persis bagaimana sikap Mas Prabowo ke Pak Amien karena beberapa kali ikut. Saya tahu persis chemistry di antara beliau maupun keakraban yang sangat erat di antara orang-orang dekat kedua beliau. Meski memang, ada beberapa pertemuan yang saya tidak hadir karena jadwalnya bentrok dengan tugas profesional saya," sambung Dradjad.
Sebelumnya, diberitakan sindiran Desmond itu disampaikan saat menanggapi Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang disebut-sebut akan nyapres pada Pilpres 2019. Dia mengatakan Amien Rais pernah menggunakan Ketum Gerindra Subianto sebagai alat dan selalu 'menempel' ke Prabowo, untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai.
"Pak Amien dulu menggunakan Pak Prabowo sebagai alat, sekarang kok maju. Lucu. Ini orang tua ini bagi saya cuma lucu-lucuan sajalah," ujar Desmond di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/7). (dtc)