Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PDIP menginginkan agar Pilkada Kota Medan 2021 mendatang bisa mengusung pasangan calon (Paslon) wali kota dan wakil wali kota tanpa menunggu partai politik lain untuk berkoalisi. Maka dari itu, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memasang target tinggi pada Pemilu Legislatif 2019.
"Saat ini Fraksi PDIP memiliki 9 kursi. Targetnya bisa naik menjadi 15 kursi di 2019. Kalaupun tidak genap menjadi 10 kursi. Karena DPP minta jumlah kursi di DPRD Medan bertambah," ," ujar Ketua DPC PDIP Kota Medan, Hasyim, di Medan, Rabu (11/7/2018).
"Kalau bisa dapat 10 kursi saja, PDIP bisa mengusung kader sendiri, baik calon wali kota maupun calon wali kota," imbuhya.
Hasyim mengatakan nama-nama calon anggota legislatif (Caleg) yang diusulkan mereka belum mendapat persetujuan dari DPP. "Tunggu rekomendasi keluar baru bisa DPC mendaftar ke KPU," jelasnya.
"PDI Perjuangan untuk caleg DPRD Medan tidak mencalonkan mantan narapidana yang dilarang KPU," lanjutnya.
Ia menambahkan, mayoritas caleg yang akan bertarung di Pileg 2019 didominasi oleh wajah-wajah baru. Meski tetap ada wajah lama.
"60 % wajah baru. Selebihnya yang Pemilu 2014bertarung, ikut kembali bertarung di Pemilu 2019," paparnya.
Seperti diketahui, sejak 4 Juli 2018 KPU di segala tingkatan telah membuka pendaftaran caleg untuk Pemilu 2019. Hingga Rabu pagi (11/7/2018), belum ada parpol yang mendaftarkan calegnya. Masa pendaftaran dibuka sampai 17 Juli 2018.
Sesuai peraturan, pasangan calon kepala daerah diusung oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki kursi minimal 20% di DPRD atau 25% suara sah di pemilu terakhir. Totak kursi di DPRD adalah 50, sehingga parpol atau gabungan parpol minimal harus memiliki 10 kursi untuk bisa mengajukan pasangan calon wali kota/wakil walikota.
Pada Pilkada Medan 2015, PDIP mengusung paslon Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution bersama sejumlah parpol lainnya, yakni Golkar, PKS, PAN, NasDem, PKPI dan PBB. Pasangan ini menang melawan Paslon Ramadan Pohan-Eddie Kusuma yang diusung Partai Demokrat, Gerindra dan Hanura. Akhyar Nasution adalah kader PDIP.