Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pergerakan kurs rupiah yang melemah dalam beberapa waktu belakangan memukul pedagang barang-barang elektronik di Medan. Pantauan medanbisnisdaily.com di salah satu pusat penjualan elektronik di Jalan Merak Jingga, rata-rata harga barang elektronik naik antara 5% hingga 10%.
"Laptop dan perangkat komputer yang paling banyak naik," kata Iwan, salah seorang penjual di sana, Rabu (11/7/2018).
Beberapa pedagang menuturkan, kenaikan harga barang elektronik di kawasan itu mulai terjadi sejak Mei 2018. Saat itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah menyentuh level Rp 14.000/dolar AS.
Tak pelak, harga barang elektronik yang sebagian besar diimpor terkerek naik. Begitu juga dengan barang elektronik yang komponennya diimpor.
"Ada yang langsung diimpor utuh, ada yang cuma komponenya seperti perangkat PC yang kemudian dirakit sendiri," jelas Nita, yang juga penjual di sana.
Sementara perangkat elektronik lain seperti ponsel dan asesorisnya tak mengalami kenaikan. Barang-barang seperti ini, karena persaiangan yang begitu ketat, produsen dan distributor masih enggan menaikkan harga.
Kenaikan barang elektronik kali ini berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Jika dibanding tahun lalu, angka penjualan laptop di tingkat penjual eceran menurun hingga 10%.
"Padahal, bulan-bulan seperti ini seharusnya ada peningkatan penjualan karena musim ajaran baru sekolah dan pendaftaran mahasiswa baru," pungkasnya.