Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Ratusan orang hilang dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Senin (18/6/2018). Peristiwa ini mempengaruhi warga yang sebagian enggan mengkonsumsi ikan dari Danau Toba, khususnya mujahir hasil tangkapan nelayan.
sebagian warga beranggapan ikan mujahir telah mengkonsumsi jasad para korban tenggelam yang sampai kini belum ditentukan. Akibatnya, nelayan dan pedagang ikan mujahir sedikit mengalami kerugian.
Sekretaris Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Samosir, sekaligus Plt Kabid Perikanan, Jhunelis Sinaga, dihubungi medanbisnisdaily.com, Rabu (11/6/2018) menyampaikan, bahwa habitat atau ikan di Danau Toba tidak berkembang biak pada kedalaman ratusan meter.
"Habitat ikan di Danau Toba hanya di kedalaman 30 meter atau tembus cahaya matahari. Jadi jangan beranggapan bahwa ikan di Danau Toba sudah mengkonsumsi jasad para korban," kata Jhunelis.
Dijelaskan lagi, pada kedalaman ratusan meter, apalagi kedalaman KM Sinar Bangun tenggelam seperti disampaikan Basarnas, berada pada kedalaman 450 meter, di sana tidak ada lagi unsur hara atau makanan untuk ikan.
"Jadi, ikan di Danau Toba tidak berkembang biak sampai kedalaman itu atau ke dasar danau," tambahnya.
Sebelumnya, pedagang ikan mujahir di Pasar Tradisional Onan Baru Pangururan, Astrina Tamba, mengungkapkan, berkurangnya peminat ikan mujahir dikarenakan konsumen berasumsi bahwa ikan mujahir di Danau Toba telah mengkonsumsi jasad para korban tenggelam KM Sinar Bangun.
"Banyak pembeli yang beranggapan, bahwa ikan mujahir sudah memakan tubuh para korban KM Sinar Bangun. Sehingga tidak mau lagi membeli," tutur Astrina.
Akibatnya, kata Astrina, terpaksa sedikit menurunkan harga, dari biasanya Rp 28.000/kg, sekarang dijual Rp 27.000/kg. Namun upaya penurunan harga tidak begitu berpengaruh.
"Terpaksa kita turunkan sedikit dari harga biasanya, tapi tidak berpengaruh. Kita berharap, pemerintah bisa memberikan penjelasan, sehingga para konsumen tidak ragu untuk mengkonsumsi ikan mujahir," pinta Astrina.