Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Beberapa hari lalu kota Medan diserang cuaca ekstem. Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan banjir di beberapa titik. Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasutipn menyebut persoalan banjir perlu adanya keterpaduan semua pihak. Sebab, tanggung jawab Pemko Medan selama ini hanya sebatas drainase sekunder. Sedangkan untuk drainase primer tanggung jawab Pemerintah Provinsi Sumut, sedangkan sungai merupakan tanggung jawab BWS Sumatera II.
"Seluruh sungai yang melintasi Kota Medan tidak pernah dinormalisasi sejak puluhan tahun. Puncaknya terjadi, Minggu (8/7/2018) malam, banjir pun menerpa sejumlah wilayah di Kota Medan. Pasalnya, air hujan yang mengalir ke drainase sekunder tidak dapat dialirkan menuju drainase primer serta sungai sebagai pembuangan akhir," kata Akhyar saat pertemuan dengan BWSS II dan PT KAI, di Kantor DPD Perwakilan Sumut, Jalan Gajah Mada, Medan, Rabu (11/7/2018) sore.
Kata Akhyar, curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya back water, sebab drainase sekunder tidak dapat mengalirkannya menuju drainase primer dan sungai sebagai pembuangan akhir. Akibatnya air stagnan dan menggenangi jalan maupun rumah penduduk.
"Penanganan banjir ini harus dilakukan secara terintegrasi dengan baik dan komprehensif. Oleh karenanya, melalui pertemuan ini, saya berharap agar dibuat perencanaan yang baik untuk mengatasi banjir dan pengerjaan dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif,” ungkapnya.
Politikus PDIP ini menambahkan, meski Pemko Medan memiliki alat-alat berat yang bisa diturunkan untuk menormalisasi sungai, namun hal itu tidak bisa dilakukan.
"Jika itu dikerjakan kami salah. Untuk itu kami siap membantu menurunkan alat guna menormalisasi sungai jika BWS Sumatera II melayangkan surat permintaan," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BWSS II, Roy Pardede, mengatakan, pihaknya tidak memiliki alat berat untuk melakukan normalisasi sungai.