Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Akibat kemarau panjang, air Danau Toba surut hampir 2 meter, seperti terlihat di Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan. Dengan surutnya permukaan air Danau, tumpukan sampah rumah tangga berupa plastik asongan, bungkus deterjen, shampo, bahkan bekas popok bayi atau anak-anak mulai terlihat di pinggiran Danau Toba.
Menyikapi hal ini, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/7/2018) menyampaikan, akan melakukan pembersihan di pinggiran Danau Toba.
"Sebenarnya, kita juga melakukan pembersihan sampah dari pinggiran Danau Toba dengan menggunakan kapal. Tidak hanya eceng gondok. Itu rutin dilakukan setiap hari Rabu di beberapa titik pinggiran pantai kota Pangururan. Nanti kita lihat lokasi, dan akan kita lakukan kebersihan di sana," kata Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Hartopo Manik.
Disinggung mengenai sarana yang dimiliki bidang persampahan untuk menangani persampahan di Kabupaten Samosir guna mendukung pariwisata, Hartopo mengatakan, sampai saat ini telah memiliki 11 unit truk pengangkut sampah.
"Kita tidak hanya fokus pembersihan sampah di darat, tapi juga di Danau. Sekarang yang kita miliki, ada 11 unit truk pengangkut sampah untuk menangani persampahan di Kabupaten Samosir," jelasnya.
Dituturkan, dari 11 unit truk pengangkut sampah, 6 unit diantaranya ditempatkan di ibu kota (Kecamatan Pangururan), 3 unit di Kecamatan Simanindo, dan 2 unit di Kecamatan Nainggolan.
Sementara jumlah tong sampah, kata mantan Sekretaris Camat Simanindo ini, belum pasti jumlahnya karena masih sekitar 2 bulan menjabat sebagai Kabid.
"Kalau jumlah tong sampah, saya kurang tau pasti. Tapi di kantor ada datanya. Namun untuk tahun anggaran 2018, sebanyak 300 unit tong sampah sudah dibagikan Maret lalu," ucap Hartopo.
Dan sampah Kabupaten Samosir saat ini, sambung Hartopo, dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir di Kecamatan Ronggur Nihuta.
"TPA kita di Kecamatan Ronggur Nihuta, tapi sifatnya masih open dumping. Dikorek lalu ditutup kalau sudah penuh," jelas Hartopo.