Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Panyabungan, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal dijadikan kawasan pengembangan tanaman kol. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar terhadap kol yang selama ini masih dipasok dari luar daerah.
Demikian disampaikan Kadis Pertanian Madina, H Taufik Zulhendra, didampingi Kabid Penyuluhan, Ali Hamzah dan Kepala UPT Dinas Pertanian Ulu Pungkut, Saleh Lubis, Kamis (11/7/2018), saat panen perdana tanaman kol di Desa Simpang Duhu Lombang, Ulu Pungkut. Hadir juga dalam panen perdana ini PPL Ulu Pungkut, Kelompok Tani, dan tokoh masyarakat.
Dikatakan Taufik, selama ini hampir 48% kebutuhan kol di pasar-pasar tradisional di Madina dipasok dari luar daerah. Ini tentunya menjadi tugas bagi Dinas Pertanian Madina mencari solusi bagaimana caranya agar kebetuhan kol ini bisa terpenuhi dari daerah Madina sendiri.
Lantas, pihaknya mencoba menanam kol ini di kawasan Ulu Pungkut, ternyata hasilnya cukup bagus dan tidak kalah dengan kualitas kol Brastagi dan daerah Sumut lainnya. Maka, pihaknya memutuskan daerah ini tempat pengembangan tanaman kol.
Rencananya, dari 12 desa yang ada di Kecamatan Ulu Pungkut akan mempunyai tanaman kol. Jadi setiap minggunya, desa desa ini akan menghasilkan kol secara bergantian sehingga kebutuhan kol di Madina akan terpenuhi.
"Agar hal ini terealisasi, Dinas Pertanian Madina saat ini sedang memberikan dorongan kepada PPL dan BP3K untuk memberikan arahan dan motivasi kepada kelompok tani di lapangan agar berkenan menanam dan mengembangkan tanaman kol ini. Alhamndulillah, dari pengakuan kelompok tani di daerah ini mereka siap untuk menanaman kol ini," ujar Taufik.
Kepala UPT Dinas Pertanian Ulu Pungkut, Saleh Lubis didampingi salah seorang PP,L Adelin Putra Lubis mengatakan, tanaman kol yang saat ini dijadikan percobaan di wilayah Ulu Pungkut jenis V1 Green 11. Umur kol ini 80 -100 hari dengan berat 7 Kg.
"Dari uji coba yang kita lakukan hasilnya cukup memuaskan, yaitu 6-7 Kg/ 1 biji kol. Jadi targetnya nanti dalam 1 Hektar bisa menghasilkan 12-13 ton kol,' ujar Saleh.
Salah seorang petani kol, Safaruddin, warga Desa Muara Saladi mengatakan, dari hasil uji coba tanaman kol yang dilakukan, hasilnya cukup memuaskan. Rencana, ke depan, ia bersama kelompok tani lainnya akan mengembangkan tanaman kol ini di wilayahnya.
"Awalnya kawan-kawan kelompok tani memang enggan menanam kol ini karena dianggap rumit. Tapi setelah diuji coba ternyata sangat simpel dan hasilnya memuaskan," ujar Syafaruddin.