Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palangka Raya. Dewa Rizky Achmad (19) yang diyakini keluarganya mati suri meski divonis RSUD Doris Sylvanus meninggal pada Senin (9/7) akhirnya dimakamkan siang tadi. Suasana haru menyelimuti lokasi pemakaman.
Prosesi pemakaman diunggah live di akun Facebook Lembaga Swadaya Rakyat Laskar Pembela Masyarakat Tertindas (LSR LPMT) Kalteng seperti dilihat detikcom, Kamis (12/7). Ormas ini sejak awal ikut membantu proses penyembuhan Rizky.
Rizky dimakamkan secara Islam usai zuhur di pemakaman setempat. Banyak keluarga, rekan almarhum dan warga yang datang.
Orang tua Rizky tampak menangis saat jenazah Rizky dimasukkan ke dalam liang lahat. Ustaz kemudian membacakan doa agar almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Pihak keluarga dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh orang yang hadir di pemakaman. Mereka juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu sejak awal, termasuk RSUD Doris Sylvanus.
Ketua LSR LPMT Agatisansyah dalam kesempatan itu juga ikut bicara. Dia meminta agar masyarakat memaafkan jika almarhum semasa hidupnya mempunyai kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.
Rizky dipatuk king cobra peliharaannya di car free day (CFD) Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (8/7). Dia kemudian dilarikan ke RSUD Doris Sylvanus dan dinyatakan meninggal dunia Senin (9/7) sekitar pukul 08.30 WIB.
Awalnya keluarga hendak menguburkan jenazah Rizky, namun mereka merasa ada yang janggal saat jenazah hendak dimandikan. Mereka kemudian menyatakan Rizky belum meninggal, melainkan mati suri. Menurut mereka, dari kepala hingga dada Rizky masih terasa mengeluarkan hawa panas, tapi dari perut ke bawah sudah dingin.
Pawang ular dan 'orang pintar' pun berupaya menolong Rizky agar bisa bangkit dari mati suri. Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan menyatukan Rizky dengan ular king cobra yang menggigitnya di dalam satu kelambu. Hingga kemudian pada hari ini, mereka menyatakan Rizky meninggal dunia. (dtc)