Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Perang dagang yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke sejumlah negara, terutama China, bikin mata uang negara berkembang tertekan. Rupiah pun belakangan terus melemah.
Bahkan, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah pagi ini masih terus menguat. Mengutip Reuters, Kamis (12/7/2018), pada pukul 10.12 WIB, dolar AS menembus level Rp 14.435.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyampaikan rupiah terlihat mulai tertekan sejak terjadi perang dagang.
"Saya kira, pertama dampak dari perang dagang pasti kurs rupiah, karena sejak dimulainya perang dagang semua mata uang negara berkembang sangat tertekan," katanya saat ditemui di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis (12/7).
"Dari Argentina, Turki, Pakistan, India, Filipina, Indonesia semuanya sangat tertekan," lanjutnya.
Lembong mengakui, di tengah pelemahan rupiah yang diperparah dengan perang dagang, cukup berat buat Indonesia. Namun pemerintah tidak tinggal diam.
"Harus kami akui bahwa kondisi lagi agak berat. Diawali kuartal II dengan gejolak rupiah, sekarang diamplifikasi lagi dengan trade war yang semakin mengalami eskalasi jadi tentunya kami all out," sebutnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun pada Senin (9/7), menggelar rapat terbatas di Istana Bogor dalam menyikapi kondisi tersebut. Pasalnya masalah itu turut berpengaruh bagi investasi.
"Langkah presiden yang menggelar sidang kabinet untuk bahas ini selama 4 jam untuk bersama cari solusi supaya bisa pertahankan laju investasi dan arus modal masuk di tengah kondisi penuh ketidakpastian," tambahnya.
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini masih terus menguat. Mengutip Reuters, Kamis (12/7/2018), pada pukul 10.12 WIB, dolar AS menembus level Rp 14.435.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi kemarin di level Rp 14.390. (dtf)