Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Akibat ulah petugas yang mengaku dari PLN, mesin produksi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meledak. Hal ini menimbulkan pelaku UMKM merugi puluhan juta rupiah.
Elly, pelaku usaha natadecoco di kawasan Medan Labuhan, bercerita, pada Rabu (11/7/2018), didatangi petugas yang mengaku dari PLN sebanyak empat orang. Kedatangan petugas PLN itu, kata Elly, untuk memeriksa meteran listrik. Saat itu, petugas PLN mengaku kalau meteran listrik miliknya tidak terbaca di pusat. Bahkan, katanya Elly, meteran listrik miliknya juga ada kesalahan usai diperiksa.
Akhirnya, para petugas itu pun, lanjutnya, membongkar dan membawa meteran miliknya ke kantor untuk diperiksa. Setelah itu, para petugas menyambungkan arus tanpa menggunakan meteran.
"Jadi mereka ngerjainya dari pukul 9. 00 WIB sampai 14.00 WIB. Sekitar jam satu siang baru dilepas kwh meterannya. Setelah itu datang satu grup lagi yang juga mengaku petugas PLN. Jumlahnya lima orang dan nyelonong masuk ke tempat produksi. Namun di sini, sempat terjadi adu mulut karena ditegur kenapa asal masuk. Karena, tidak bisa sembarangan masuk ke rumah produksi," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (12/7/2018).
Elly mengaku memiliki tiga meteran listrik. Ketiga meteran berada di depan rumah. "Semua aliran listrik itu, melalui meteran. Saya minta petugas menunjukkan surat tugas. Tapi mereka tidak bisa menjunkkan. Akibatnya ribut pun terjadi dan saya tidak sempat mengetes menghidupkan alat produksi lagi cocok apa nggak,"ujarnya.
Katanya, setelah atu jam petugas PLN itu pergi, sejumlah alat mesin produksi pun meledak. Akibatnya, produksi tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Elly juga mengaku takut menggunakan mesin miliknya, karena khawatir akan mengalami kerusakan yang lebih parah.
"Selama ini tidak ada masalah dengan mesin kita ini. Tapi kenapa setelah mereka pulang, yang rusak itu sekali rusak tiga. Ada mesin kompresor, termokontroler delapan unit dari 16. Delapan unit, sudah pasti ngak bisa hidup. Satu lagi, mesin print expedite. Ini belum tau rusak atau tidak. Ini layarnya kedap kedip. Harganya diperkirakan puluhan juta," ujarnya.
Akibat kejadian ini, Elly pun mengadukan keluhan ke PLN cabang Medan di Jalan Listrik. Namun, ironisnya, saat menyampaikan keluhan ini, terkesan mengelak dengan alasan bukan wewenangnya.
Petugas PLN yang ditemui di kantor Cabang PLN Medan, Nainggolan mengatakan tidak bisa melakukan tindakan untuk mengatasi masalah yang dialami konsumen. Nainggolan menyarankan agar bertemu langsung dengan bagian keberatan Area Medan.