Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Brussels. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui dirinya tidak memandang Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'musuh'. Hal ini disampaikan Trump menjelang pertemuan dengan Putin yang akan digelar pekan depan.
"Seseorang mengatakan 'Apakah dia (Putin-red) seorang musuh?' Tidak, dia bukan musuh saya," ucap Trump seperti dilansir AFP, Kamis (12/7/2018).
"Apakah dia teman Anda? Tidak, saya tidak mengenalnya dengan baik, tapi beberapa kali saya bertemu dengannya kami berinteraksi sangat baik," imbuhnya.
"Tapi intinya dia (Putin-red) adalah seorang kompetitor. Dia mewakili Rusia, saya mewakili Amerika Serikat. Semoga suatu hari dia akan menjadi seorang teman, saya tidak tahu," sebut Trump.
Trump dan Putin dijadwalkan akan bertemu di Helsinki, Finlandia pada Senin (16/7) mendatang. Dituturkan Trump bahwa dalam pertemuan itu, dirinya akan membahas konflik Suriah, konflik Ukraina juga membahas tudingan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.
"Saya akan bertanya soal intervensi (Rusia dalam pilpres AS), pertanyaan favorit kalian," ujar Trump kepada wartawan dalam konferensi pers di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Brussels, Belgia.
"Semua yang bisa saya lakukan adalah berkata 'Apakah Anda melakukannya?' dan 'Jangan lakukan lagi'. Dia mungkin menyangkal," imbuhnya merujuk Putin.
Dalam konferensi pers ini, Trump juga ditanya apakah dirinya siap jika diminta mengakui Crimea sebagai bagian dari Rusia. Tahun 2014 lalu, Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina. Sejumlah laporan media dan analis memprediksi Trump mungkin akan mengakui Crimea sebagai 'pertukaran' atas kerja sama dengan Rusia di Suriah.
"Apa yang akan terjadi pada Crimea untuk saat ini? Saya tidak bisa memberitahu Anda, tapi saya tidak senang soal Crimea," ucap Trump.
Trump malah menyalahkan pendahulunya, mantan Presiden AS Barack Obama, yang disebutnya membiarkan pencaplokan Crimea oleh Rusia terjadi. "Itu ada dalam pengawasan Barack Obama, tidak dalam pengawasan Trump. Akankan saya mengizinkannya terjadi? Tidak, tidak akan," cetusnyaTrump juga menyatakan dirinya akan membahas latihan militer NATO di dekat perbatasan Rusia di Laut Baltik, yang dianggap provokatif oleh otoritas Rusia. Diketahui bahwa negara-negara Eropa menginginkan agar AS menjaga komitmen militernya dengan terus membela Benua Eropa di bawah aliansi militer NATO. "Kita akan membahas soal itu," tandasnya. (dtc)