Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Iklan program OK OCE mulai tayang di sejumlah stasiun televisi swasta. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin anggaran iklan OK OCE tak membebani APBD Pemprov DKI.
"Jadi pendekatannya ini adalah public private partnership dan keinginan saya bahwa iklan itu tak dibiayai oleh APBD. Karena yang merasakan manfaatnya adalah dunia usaha juga," kata Sandiaga di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (12/7/2018).
Namun Sandiaga enggan menjelaskan total biaya yang dikeluarkan untuk iklan tersebut. Rincian biaya iklan OK OCE akan diumumkan setelah kontrak iklan yang saat ini sudah tayang habis.
"Rincian biaya tentunya nanti akan disampaikan begitu efektivitasnya seperti apa. Ini baru. Kalau nggak salah selama 14 hari. Kita akan tes bagaimana efektivitasnya. Kalau misalnya seandainya baik, kita akan melanjutkan," terang Sandiaga.
Menurut Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE Faransyah Jaya, iklan program itu sudah tayang di televisi sejak Ramadan tahun ini. Faran menuturkan rincian biaya iklan merupakan kewenangan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov DKI.
"Ya ada iklannya di sejumlah TV, lebih ke iklan layanan masyarakat. Itu sebenarnya sejak bulan puasa sudah launching. Sudah satu bulan," ujar Faran saat dihubungi detikcom secara terpisah.
"Kalau anggarannya, lebih enak yang jawab Kominfo (Diskominfotik DKI). Kebetulan yang produksi (iklan) kan Kominfo," imbuhnya.
Faran mengaku hanya dilibatkan dari segi konsep iklan. Dia memastikan, untuk masalah anggaran, itu sesuai dengan tarif yang ditetapkan stasiun televisi masing-masing.
"Ya, kebetulan saya dilibatkan dari sisi pemilihan anggota OK OCE-nya, istilahnya model iklannyalah. Lalu dilibatkan dalam segi konsep, skenario iklannya. Kalai ancer-ancer (biaya) kan teman-teman tahu, iklan di TV kira-kira biayanya berapa. Ya, kan bisa ketahuan," jelas Faran.
Adapun tujuan pembuatan iklan OK OCE adalah menjaga antusiasme warga terhadap program tersebut. Dalam iklan yang sudah tayang dapat terlihat testimoni-testimoni warga yang sudah merasakan manfaat program OK OCE.
"Tahun ini kan lagi semangat-semangatnya, tahun depan kita nggak tahu. Kalau tiba-tiba trennya turun kita baru iklanin kan telat. Strategi marketing yang paling bagus adalah ketika lagi naik malah kita gas terus. Makanya kita kasih testimoni, sudah ada nih buktinya yang sukses," papar Faran. (dtc)