Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 'mengancam' Joko Widodo (Jokowi) agar memilihnya sebagai cawapres. Menanggapi hal itu, Politikus Golkar Firman Soebagyo menyampaikan bahwa kekuatan utama pilpres terletak pada sosok capresnya, bukan cawapres.
"Pendapat Cak Imin sah-sah saja mau mengatakan apapun itu haknya dia. Tetapi perlu jelaskan bahwa untuk pilpres itu kekuatan utama ada di calon presiden, bukan di wapres yang menentukan," kata Firman saat dihubungi, Kamis (12/7).
Ia menambahkan, tidak ada pihak manapun yang dapat membenarkan 'ancaman' Cak Imintersebut. Meski begitu, sosok cawapres juga perlu diisi oleh figur yang berkompeten untuk meringankan beban sang capres.
"Jadi tidak ada teori yang membenarkan bahwa kalau Jokowi tidak pilih Cak Imin sebagai wakilnya akan kalah. Namun lebih baik kalau posisi wapres juga punya popularitas dan elektabilitas yang tinggi bisa saling mendukung agar tidak membebani capresnya," tuturnya.
Lebih lanjut Firman menyebut pernyataan Cak Imin tersebut sangat subjektif. Pasalnya, dikatakan oleh Firman, banyak sosok lain yang lebih mumpuni dari Cak Imin.
"Apalagi di pendukung Pak Jokowi juga banyak alim ulama lain yang lebih hebat dari Cak Imin. Itu pendapat yang sangat subjektif," ujar anggota Komisi II DPR RI tersebut.
Sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan bahwa Joko Widodo (Jokowi) harus berduet dengannya pada Pilpres 2019. Jika dia tak digandeng, posisi Jokowi disebut berbahaya.
"Buktikan saja. Kalau nggak JOIN (Jokowi-Cak Imin), bahaya," kata Cak Imin di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7). (dtc)