Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Dampak pengangkutan tanah timbunan pembangunan alur terusan Tano Ponggol senilai Rp 313 miliar bersumber dari APBN yang dikerjakan PT Basuki-Sacna Kso di Kabupaten Samosir meresahkan warga. Pasalnya, sebagian tanah timbunan yang diangkut truk jatuh dan berserakan di sepanjang Jalan Dr FL Tobing, Pangururan.
Akibatnya, kondisi jalan utama di Kota Pangururan padat penduduk menjadi penuh debu, terkesan kumuh tak menandakan daerah itu sebagai kawasan objek wisata internasional.
Salah seorang warga, Sofian Simbolon, Sabtu (14/7/2018) mengeluhkan dampak tanah timbunan yang berserakan di badan jalan.
"Semakin hari tambah berdebu ini jalanan baru selesai dikerjakan oleh PT Guna Karya itu. Kalau begini kan masyarakat dan pengguna jalan lain yang jadi korban karena debunya ke mana-mana," kata Simbolon.
Menurutnya, tanah yang diangkut truk rekanan PT Basuki-Sacna itu berhamburan di jalan itu lebih berdampak besar karena berdebu dan licin bila disiram.
"Kalau panas debunya beterbangan, mana lagi kalau hujan licin sekali. Ada pengendara motor jatuh gara-gara jalanan licin dan becek saat hujan datang," katanya.
Ia berharap pihak berwajib dapat memberikan teguran dan menertibkan truk pengangkut tanah timbunan tersebut agar masyarakat bisa merasa nyaman.
Terpisah, Bupati Samosir Rapidin Simbolon akan memanggil pihak Satker, apakah izin pembuangan tanah timbunan pembangunan Tano Ponggol yang seyogianya ke kompleks perkantoran Pemkab Samosir di Parbaba menjadi ke kompleks SPBU Pangururan.