Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Perpajakan menjadi sektor yang sangat penting bagi total pendapatan negara. Kontribusinya sekitar 83% dari setiap target pendapatan yang ditetapkan dalam APBN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Ditjen Pajak memiliki tiga peran penting, yang pertama adalah mengumpulkan penerimaan negara.
"Pegawai Ditjen Pajak merupakan wakil negara dalam hal melaksanakan pemungutan pajak," kata Sri Mulyani saat upacara Hari Pajak di kantor pajak pusat, Jakarta, Sabtu (14/7).
Dalam mengumpulkan penerimaan pajak, Sri Mulyani mengungkapkan para pegawai Ditjen Pajak memiliki kewenangan yang bisa disebut sebagai power dan harus digunakan secara berintegritas.
"Pegawai pajak harus dapat menahan godaan untuk menggunakan power secara tidak bertanggungjawab, kita semua mengingatkan diri kita sendiri tentang integritas yang tidak untuk dijual belikan," tambah dia.
Fungsi kedua, kata Sri Mulyani adalah memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak (WP). Tugas ini justru bertolak belakang dengan tugas pengumpulan pajak.
"Layanan kepada WP tetap diberikan dengan kualitas terbaik, dengan azas keadilan, kemudahan, dan tidak memberikan layanan yang menyalahi aturan," jelas dia.
Sedangkan fungsi yang terakhir, pajak bisa menjadi instrumen menjaga dan mendorong ekonomi nasional. Instrumen ini dapat digunakan pada saat diperlukan untuk menjaga dan mendorong ekonomi.
Apabila ketiga hal tersebut dapat terlaksana, kata Sri Mulyani, dapat dipastikan tujuan utama Ditjen Pajak untuk mengumpulkan penerimaan perpajakan akan lebih mudah untuk dicapai. Apalagi di tengaj berbagai dinamika perekonomian global dan cepatnya perkembangan teknologi.
"Karena di balik semua itu, akan tercipta suatu kondisi ideal di mana masyarakat sadar akan peran penting pajak dan karenanya memiliki kepatuhan yang tinggi dalam membayar pajak," tutup dia.(dtc)