Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Saat ini banyak bermunculan restoran atau tempat makan yang menyajikan menu dengan tambahan keju leleh atau keju parut di sajiannya. Banyak yang mengira mengonsumsi keju adalah hal yang baik karena mengandung gizi dan kalsium yang tinggi. Tapi ternyata tidak selalu benar seperti itu lho!
Kelly Pritchett, pengamat nutrisi Academy of Nutrition and Dietetics, mengatakan bahwa keju memang kaya akan nutrisi dan juga lezat untuk dimakan. Tapi akan lebih baik lagi jika dikonsumsi dalam porsi yang sedikit saja.
"Keju mengandung beberapa nutrisi penting seperti kalsium, protein, zinc dan vitamin B12. Walaupun demikian, jika dikonsumsi berlebihan jumlah kalori akan meningkat dengan cepat," ucapnya, dikutip dari CNN.
Keju dengan tekstur yang lembut cenderung memiliki kadar kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan keju yang memiliki tekstur lebih keras.
"Setiap 28 gram keju mozzarela mengandung 85 kalori, 28 gram keju swiss mengandung 108 kalori dan 28 gram keju cheddar mengandung 114 kalori," katanya.
Keju juga mengandung kolesterol LDL (Low-density Lipoprotein) yang jahat. Bahkan di Amerika Serikat keju merupakan salah satu sumber makanan yang mengandung lemak paling tinggi bagi orang yang melakukan diet.
Kelly Pritchett menyarankan agar menggunakan keju hanya sebagai penambah rasa, bukan sebagai pendamping utama di menu makanan yang Anda santap.
"Untuk takaran yang tepat, anda bisa menggunakan keju sebagai taburan penambah rasa di sajian yang akan anda makan seperti di sup dan salad. Jangan mengonsumsi keju lebih dari 28 gram setiap hari agar keseimbangan tubuh tetap terjaga," tuturnya. (dtf)