Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Penelantaran 5 turis Indonesia oleh oknum tour leader di Maroko jadi perhatian banyak orang. Para traveler diingatkan untuk menelepon KBRI kalau ada masalah.
"Tidak kurang KBRI selalu mengingatkan dan titip pesan, selalu kasih tahu KBRI," kata Dubes RI untuk Maroko Syarief Syamsuri, Sabtu (14/7).
Terkait kasus 5 turis Indonesia ditinggal oknum tour leader dan uangnya dibawa, KBRI Rabat sudah menghubungi mereka dan memantau sampai mereka pulang. Syarief mengingatkan KBRI dimanapun di dunia punya tugas melindungi warga Indonesia termasuk yang sedang berwisata
Syarief mengingatkan agar para traveler memperhatikan nomor telepon KBRI yang otomatis muncul ketika mereka menyalakan ponsel di luar negeri. Simpan nomornya baik-baik, karena pasti butuh dalam keadaan darurat.
"Mungkin nggak semua orang memperhatikan, meskipun itu otomatis nongol di ponsel," jelas Syarief.
Dalam banyak kasus kejadian menimpa WNI di luar negeri, menurut Syarief belum tentu WNI itu yang menelepon KBRI. Para traveler Indonesia diingatkan agar jangan lupa dan jangan sungkan menelepon KBRI ketika terjadi sesuatu.
"Kami terima laporan ada yang lewat polisi, memberi tahu ada WNI dalam kesulitan, masyarakat lokal, atau WNI yang tinggal di luar negeri. KBRI langsung intersep dan menjemput kecuali jauh," kata dia.
Sebelumnya di media sosial ramai postingan tentang 5 traveler peserta trip backpacker yang ditinggal oleh oknum tour leader berinisial EA. EA juga hampir tidak membayar mobil sewaan dari pihak rekanan.
Di dalam komentar forum traveler disebutkan bukan sekali ini EA lari dari tanggung jawab. detikTravel berusaha menghubungi EA namun tidak direspon. detikTravel pun masih berusaha menghubungi para korban yang sudah kembali ke Indonesia. (dtt)