Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Kisaran. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Asahan melibatkan 48 orang untuk melakukan Indoor Residual Spraying (IRS) atau disebut penyemprotan dinding rumah untuk terhindar dari kasus malaria.
Sejumlah warga yang terlibat tersebut akan bertugas untuk melakukan IRC sebanyak 10.000 rumah yang tersebar di 4 puskemas yang masing-masing memiliki daerah endemis.
“Kita sudah latih warga dengan on the job training yang bersedia membantu program ini, ada sekitar 48 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan, dr Aris melalui Kabid P2P, Saprin Hutahean, Minggu (15/7/2018) di Kisaran.
Saprin menjelasakan, dari 48 orang tersebut ditugaskan masing-masing Desa di wilayah puskemas yang memiliki daerah endemis malaria. Masing-masing Desa memiliki petugas penyemprotan 4 orang, sementara itu Desa endemis malaria ada 12 Desa. “Dalam pekan ini mereka sudah mulai bertugas,” ucap Saprin.
Dari 48 warga yang terlibat tersebut memiliki tanggungjawab untuk menyelesaikan tugasnya melakukan penyemprotan insektisida di mana nanti residunya akan menempel di dinding sehingga nyamuk yang menempel didinding akan mati. Ketahanan efektifitas penyemprotannya bisa mencapai 1 tahun.
“Petugas penyemprot diberi target beberapa hari harus tuntas menyemprot rumah warga dan petugas penyemprotan juga diberi hak berupa biaya penyemprotan,” kata Saprin, sembari beraharap dengan dilakunya IRC kasus malaria bisa ditekan.
Adapun jumlah yang menjadi target IRC dimasig-masing wilayah kerja Puskemas, yakni puskemas Sei Apung sebanyak 2.883 rumah, puskemas Silau Laut 3.488, puskemas Sei Kepayang Timur 2.582 rumah dan Puskemas Bagan Asahan sebanyak 1.047 rumah.