Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Sesepuh alumni PMII Malang Jawa Timur, Sahid Miyoto menyebutkan bahwa sejak beberapa tahun tahun terakhir, PPP mengalami sejumlah kemunduran. Sebagai salah satu pendiri PPP di Malang pada 1971, Miyoto berharap di bawah kepemimpinan M. Romahurmuziy partai berlambang Kakbah ini bisa kembali bangkit.
"Tahun 1971 saya bersama KH Tolchah Hasan mendirikan PPP di Malang. Dulu PPP cukup besar, namun saat ini kurang terlihat. Ini adalah tugas Gus Rommy membesarkan kembali PPP," kata Miyoto yang juga sudah aktif di PMII di tahun 1960.
Hal ini disampaikan Miyoto saat hadir dalam halalbihalal Paguyuban Alumni PMII (PAPMII) di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, Minggu (15/7/2017).
Rommy sendiri menyebut bahwa sebagai orang yang lahir dari NU, ia sempat berusaha mendirikan PMII di ITB. Namun karena kuatnya organisasi internal kampus di ITB membuat organisasi ekstra kampus seperti PMII dan HMI tidak berkembang di sana.
"Saya sempat merintis berdirinya komisariat PMII ITB, anggotanya saat Mapaba (Masa Penerimaan Anggota Baru) pertama tidak lebih dari 20 mahasiswa," cerita Rommy.
Program kegiatannya saat itu hanya mengaji kitab Iqna' untuk mempertahankan PMII di ITB. Namun PMII di kampus itu hanya bertahan dua kepengurusan dan kemudian hilang.
Rommy juga bercerita ia juga berasal dari keluarga aktivis. Ayahnya KH Tolchah Mansyur merupakan pendiri dan Ketua IPNU (Ikatan pelajar NU) dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta. Sementara sang kakak, almarhum Fadjrul Falakh pernah menjabat sebagai Ketua Umum PMII Yogyakarta sekaligus perumus nilai dasar pergerakan (NDP) PMII. (dtc)