Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rantauprapat. Posisi sekolah SMKN 1 Rantau Utara, Labuhanbatu, di kawasan Jalan A Yani Rantauprapat tak representatif sebagai pusat pendidikan formal. Idealnya, direlokasi.
Demikian penilaian Ketua Umum Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Labuhanbatu Indra Firdaus melalui Humas Fajar Dame Harahap, Senin (16/7/2018) di Rantauprapat.
Keberadaan di tengah kota Rantauprapat dinilai semakin tak dapat dikembangkan sebagai lembaga pendidikan yang mampu menjawab tantangan zaman.
"Karena lokasinya terlalu sempit. Berada di tengah kota Rantauprapat. Tak dapat dikembangkan sebagai sekolah yang pencetak siswa memiliki life skill," ujarnya.
Padahal, sekolah tersebut merupakan lembaga pendidikan favorit. Sebab, sejak dulu dikenal menghasilkan lulusan yang berpendidikan manajemen.
"Artinya, sekolah itu mencetak calon-calon pelaku bisnis. Minimalnya, tenaga kerja yang menguasai administrasi," katanya.
Terlebih lagi, di sekolah itu selain jurusan- jurusan pendidikan favorit lainnya di SMKN 1 Rantau Utara juga sudah memiliki jurusan tehnik komputer jaringan (TKJ)
Namun, keterbatasan areal dan mustahilnya meningkatkan kualitas bangunan menjadi penghalang peningkatan mutu sekolah.
Menjadi keharusan, sekolah yang bangunan awalnya berdiri sejak tahun 1954 itu agar direlokasi. Idealnya memanfaatkan lokasi eks HGU PTPN3 Kebun Janji Rantauprapat.
"Di lahan eks HGU PTPN3 Kebun Janji masih memungkinkan untuk dijadikan lokasi pendidikan terpadu," tandasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Rantau Utara Sihat Rusdianto kepada wartawan di ruang kerjanya menilai kewajaran dilakukan relokasi. Tapi, kewenangan hal itu saat ini sudah menjadi tanggungjawab pihak Pemprovsu.
"Pendidikan SLTA sudah kewenangan propinsi. Jadi usulan hal seperti ini perlu disampaikan ke pihak Pemprovsu," paparnya.