Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Wakil Bupati Samosir Juang Sinaga, membuka acara advokasi dan sosialisasi kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) tingkat Kabupaten Samosir, sebagai bentuk usaha meminimalisir penularan campak dan rubela, Senin (16/7/2018), di Aula Hotel Dainang, Pangururan.
Sosialisasi diikuti oleh Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum, Puskesmas serta seluruh Kantor Camat di Kabupaten Samosir, dan hadir sebagai narasumber, Kepala Seksi Survelance dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Hetty Susilowati.
Wakil Bupati, dalam sambutannya menyampaikan, agar melakukan inovasi dalam menjaga kesehatan, baik tua maupun anak-anak.
"Semua yang ada di dunia ini adalah berkat Tuhan, namun harus kita jaga dan kita sesuaikan dengan lingkungan kita, agar tidak terkena dampak dari timbulnya virus penyakit rubela yang datangnya tidak dapat kita deteksi dan prediksi secara kasat mata," ucap Juang.
Juang menambahkan, pengobatan dilakukan secara gratis dan harus dilakukan sebuah strategi, agar pengobatan terhadap virus dan penyakit Rubela dapat diketahui oleh masyarakat.
"Lakukanlah pengobatan secara terpadu di setiap desa, sehingga tidak ada satupun masyarakat atau desa yang terlewatkan," kata Juang.
Tidak lupa, Wakil Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada narasumber yang sudah berkenan hadir di Kabupaten Samosir untuk memberikan pencerahan serta strategi pencapaian dan tata cara pengobatan maupun pendeteksian tentang virus campak dan rubella yang sedang berkembang belakangan ini di seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan di Kabupaten Samosir dapat diminimalisir serta dilakukan pencegahan penularannya," harap Juang.
Sebagai narasumber, Hetty Susilowati mengatakan, bahwa penyakit campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran pernafasan.
"Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai batuk pilek dan mata merah," terang Hetty.
Sedangkan gejala penyakit Rubela, lanjutnya, tidak terlalu spesifik bahkan bisa tanpa gejala.
"Penyakitnya sangat umum, demam ringan, pening, pilek, nyeri sendi, mirip gejala flu namun bisa mematikan. Imunisasi adalah salah satu pencegahan terbaik yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit campak dan rubela," jelasnya.
Disampaikan lebih lanjut, dengan melakukan imunisasi pada anak usia 9 bulan sampai dengan 15 tahun, maka bisa memutus mata rantai penularan, dan imunisasi bisa dilakukan secara berulang dengan waktu tertentu.
Sambungnya, rubella juga sangat berbahaya jika menginfeksi ibu yang hamil muda (3 bulan) pertama dan bisa mengakibatkan keguguran. Tidak hanya keguguran, juga bisa mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan atau yang disebut Congential Rubella Syndrome (CSR).
"Anak dengan penyakit CSR meliputi ketulian, katarak, kelainan jantung, kerusakan jaringan otak serta keterlambatan perkembangan," sebutnya.
Untuk itu, diharapkan kerjasama untuk mencegah menularnya penyakit campak dan rubella di Kabupaten Samosir, dengan mengajak masyarakat untuk ramai-ramai mengikuti Imunisasi campak dan rubela yang direncanakan pada bulan Agustus 2018.
Pada sosialisasi berlangsung, Dinas Kesehatan selaku panitia pelaksana, meminta komitmen dari instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, agar mengerahkan atau memobilisasi anak-anak sekolah dibawah umur 15 tahun, untuk mengikuti imunisasi campak dan rubella yang akan dilakukan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas di setiap Kecamatan.
Tidak hanya sekolah, seluruh Kantor Camat, juga diharapkan, agar mengajak masyarakatnya untuk mengikuti imunisasi campak dan rubella di Kecamatan masing-masing.