Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Doha - Seorang Pangeran Uni Emirat Arab (UAE) melarikan diri ke Qatar karena khawatir akan keselamatannya usai bertikai dengan penguasa Abu Dhabi. Pangeran UAE ini dikabarkan hendak meminta suaka politik di Qatar.
Dilaporkan New York Times dan dilansir AFP, Senin (16/7/2018), Sheikh Rashid bin Hamad al-Sharqi (31) merupakan putra kedua dari Sheikh Hamad bin Mohammed al-Sharqi, sang Emir Fujairah, satu dari tujuh emirat di UAE.
Abu Dhabi merupakan ibu kota dan emirat terkaya di UAE. Penguasa atau Emir Abu Dhabi, Emir Sheikh Khalifa bin Zayed al-Nahyan, juga menjabat sebagai Presiden UAE.
Berbicara kepada New York Times, Sheikh Rashid menuduh penguasa Abu Dhabi telah melakukan pemerasan dan pencucian uang. Namun dia tidak menunjukkan bukti untuk mendukung tuduhannya itu.
Sheikh Rashid juga mengungkapkan soal ketegangan yang terjadi di antara Emirat di UAE terkait komitmen pengerahan tentara UAE dalam perang di Yaman.
Disebutkan Sheikh Rashid bahwa jumlah tentara UAE yang tewas dalam konflik Yaman mencapai lebih dari 100 orang seperti yang dilaporkan ke publik. "Ada jauh lebih banyak kematian dari Fujairah dibanding yang lain," sebutnya.
Otoritas UAE enggan berkomentar saat dihubungi AFP. Namun Menteri Luar Negeri UAE, Anwar Gargash, memberi komentar samar-samar via Twitter soal 'konspirasi terhadap keluarga penguasa oleh pihak yang kurang keberanian dan malah memberi bocoran juga wawancara' tanpa menyebut nama.
Bersama Arab Saudi, Mesir dan Bahrain, UAE memutuskan seluruh hubungan dengan Qatar pada Juni 2017. Keempat negara itu kompak menuding Qatar mendukung kelompok militan dan menjalin hubungan terlalu dekat dengan Iran, rival Saudi. Qatar telah membantah tudingan itu.
Laporan New York Times menyebut Sheikh Rashid menjadi anggota pertama dari Emirat UEA yang melontarkan kritikan kepada penguasai UAE secara terbuka dalam 47 tahun terakhir.
dtc