Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information centre (YOSL-OIC) meminta pihak Taman Hewan Siantar (THS) untuk menyerahkan dua individu orangutan yang baru saja mereka terima dari pihak yang menyerahkan ke THS kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara untuk direhabilitasi dan dilepasliarkan ke dalam alam liar.
Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Panut Hadisiswoyo mengatakan dalam konferensi pers di kantornya di Medan, Senin (16/7/2018), dua individu orangutan tersebut yakni satu betina diperkirakan berusia 15-20 tahun, dan satu anak diperkirakan berusia 4-5 tahun. Berdasarkan ciri fisiknya, kemungkinan orangutan anak tersebut berkelamin jantan.
Pihaknya menduga kedua orangutan tersebut diterima pihak THS merupakan hasil perburuan. Pihak BBKSDA Sumut bersama dengan timnya pada hari Minggu (15/7/2018)sudah berupaya untuk mengambil kedua orangutan tersebut tetapi pihak THS meminta untuk memelihara dan merawat di THS. "Ini adalah pelanggaran terhadap komitmen dan kebijakan pemerintah Indonesia yang ditetapkan dalam Permenhut P.53/Mehut-IV/2007 tentang Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Orangutan 2007-2017, bahwa semua orangutan sitaan dari perdagangan hewan dan peliharaan harus dimasukkan dalam program rehabilitasi untuk dikembalikan ke hutan," katanya.
Dia menambahkan, orangutan sumatera saat ini sangat terancam punah, dengan hanya sekitar 14,600 individu yang tersisa di alam liar, karena hilangnya habitat alami mereka untuk perkebunan dan pembangunan jalan, konflik manusia-satwa liar dan perburuan. Orangutan sumatera sepenuhnya dilindungi oleh Undang-undang nomor 5 tahun 1990 yang melarang memelihara, membunuh, melukai, mengangkut dan memperdagangkan spesies sini.
"Dengan tegas kami menolak orangutan hasil buruan dimasukkan ke dalam lembaga konservasi seperti THS ini. Setiap orangutan hasil buruan memiliki peluang bagus untuk menjadi orangutan liar lagi, di hutan di mana ia berada. Apalagi orangutan ini masih produktif dan bisa memperbaiki populasi di alam liar. Kami berharap pemerintah tetap konsisten dalam upaya perlindungan satwa dilindungi ini," katanya.