Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Partai Perindo mendaftarkan bakal calon anggota (bacaleg) legislatif 2019 mereka di KPU. Perindo dipimpin langsung oleh sang ketum, Hary Tanoesoedibjo.
Pantauan di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (17/7), rombongan Perindo datang pada pukul 14.00 WIB. Tampak Hary Tanoe memimpin, ditemani oleh istrinya Liliana Tanoesudibjo.
Kedatangan Perindo hampir bersamaan dengan PDIP yang juga hendak mendaftarkan bacalegnya. Akibatnya, sempat terjadi keributan di pagar kantor KPU.
Hary Tanoe dan rombongan diterima oleh Ketua KPU Arief Budiman, komisioner KPU Viryan Aziz, Ilham Saputra dan Evi Novida ginting Manik. Dia mengatakan, Perindo mendaftarkan 575 caleg di 80 dapil.
"Hari ini kami mendaftarkan 575 caleg dari 80 dapil," kata Harry.
Hary mengatakan, Perindo telah melebihi persyaratan batas minimal keterwakilan perempuan yang disyaratkan KPU. Menurutnya, terdapat 38,6 % caleg perempuan dari 575 caleg yang didaftarkan.
"Kuota perempuan kami mampu memenuhi 30 % persyaratan yaitu 38.6 % caleg perempuan dari seluruh yang disampaikan," kata Hary usai menyerahkan berkas pendaftaran.
Diketahui, hari ini merupakan hari terakhir pendaftaran bacaleg. Pendaftaran sendiri telah dibuka pada tanggal 4 Juli 2018. Sebelumnya terdapat partai Nasdem, PSI, PDIP yang sudah mendaftarkan calegnya.
"Kalau caranya begini, ya selesai, dan mana mungkin orang mau jadi caleg kalau nyawanya udah dipegang partai dari awal. Tinggal taruh tanggal (di surat), ilang. Mustahillah," imbuh Fahri.
Fahri mengatakan PKS saat ini berada di titik terendah. Para kader, kata Fahri, tak terima dengan gaya pemimpin PKS saat ini. Fahri lalu mengungkit 'kegagalan' PKS di Pilkada 2018.
"PKS itu dalam titik nadir keadaannya sekarang ini, padahal keadaan (sedang) baik. Dulu ya, kita kena kasus LHI, ditangkap dia, tapi kita bisa dapat Jawa Barat, Maluku Utara, Sumatera Utara, kita bisa dapat dalam keadaan sulit," ucap Fahri.
"Sekarang dalam keadaan baik, ini hilang semua. Padahal keadaan lagi tidak ada masalah, tidak ada kasus hukum, tapi memang ini sepertinya ada niat merusak PKS dari dalam," tudingnya.(dtc)