Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batangtoru. Kelompok Tani (Poktan) Permata Hijau, Desa Sipenggeng, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan kini sudah unjuk nama. Mereka mampu menghasilkan antara 16-25 ton benih padi dalam satu musim tanam.
Hebatnya, benih padi yang mereka produksi sudah mendapatkan pengakuan, yaitu sertifikat label ungu dari UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih TPH Dinas Tanaman Pangan dan Hortiklutura Pemprov Sumut.
Dengan sertifikat ungu itu, menjadikan benih padi ini sebagai pilihan utama para poktan dan petani padi di wilayah Tapsel, Padang Sidimpuan, Tapteng, Labuhanbatu dan bahkan hingga ke Madina.
"Kami bersyukur atas pencapaian ini," kata Ketua Poktan Petmata Hijau Iman Saleh Siregar didampingi Minhajul Abidin dari Community Development PT Agincourt Resources, di lokasi pertanian Poktan Permata Hijau, di Desa Sipenggeng, Batangtoru,Kamis (19/7/2018).
Awalnya, pada 2015, Poktan Permata Hijau disupport penuh oleh PT Agincourt Resources, selaku pengelola Tambang Emas Martabe. Mereka dibantu dalam teknik penanaman padi, pelatihan dan pembinaan hingga penyediaan fasilitas pengeringan serta alat pemisahan padi menjadi benih.
Namun sejak tahun 2016, Poktan Permata Hijau mulai mandiri hingga saat ini. "Dan kami bersyukur telah dibantu oleh pihak Agincourt Resourcres yang menginisiasi, memotivasi dan membantu kami dalam pertanian benih padi ini," sebut Iman Saleh.
Di musim tanam pertama tahun ini, poktan itu baru saja menghasilkan 16 ton benih padi siap tanam. Mereka kemudian menjual benih padi itu seharga Rp 55.000 per kemasan 5 kg setelah mengantongi sertifikat ungu.
Namun dalam hal pengurusan sertifikat atas setiap produksi benih, Iman Saleh mengaku kalau mereka terkendala. "Kendalanya adalah lamanya proses sertifikat itu diterbitkan dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortiklutura Pemprov Sumut," sebutnya.
Biasanya, kata Iman Saleh Siregar, sertifikat itu paling lama 10 hari sudah terbit. Namun belakangan ini bisa hingga satu bulan. Iman Saleh berharap agar ke depan proses penerbitan sertifikat benih dipercepat. Hal itu karena berkaitan dengan musim tanam, ketersediaan benih dan kadaluarsa.
Atas konsistensi menghasilkan benih padi berkualitas itu, tambah Minhajul Abidin, Poktan Permata Hijau diapresiasi Kementerian Pertanian dengan penghargaan Platinum pada menjelang akhir tahun 2017.
"Sebab memang kita bersama poktan ini, serius mengembangkan pertanian benih padi ini. Dalam satu hektar dengan benih yang kita produksi ini, bisa menghasilkan 7-8 ton beras," sebut Minhajul Abidin.