Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tuban - Di Kabupaten Tuban harga telur ayam di pasaran juga merangkak naik dalam dua minggu ini. Harganya naik hingga Rp 25 ribu per kilogramnya. Tim Satgas pangan Polres Tuban pun turun tangan.
Bersama dinas peternakan dan perdagangan Tuban, Satgas pangan Polres Tuban bertemu peternak ayam petelur, suplier telor, dan pedagang di pasar. Mereka mencari penyebab mahalnya harga telur ayam selama beberapa pekan ini.
Salah satu lokasi yang dimonitoring adalah kandang ayam petelur milik CV Bintang Sembilan di Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, Tuban. Di lokasi ini jumlah ayam petelur ada sekitar 80 ribu ekor yang setiap hari mampu menghasilkan 3 ton telur.
Telur dari kandang ini diproses dan dikirim ke beberapa tempat suplier telur di Tuban yang meliputi Kecamatan Tuban kota, Jatirogo, Bancar dan sebagian didistribusikan ke wilayah Lasem Jawa Tengah yang selanjutnya telur itu dijual ke pasar pasar yang berada di wilayah kecamatan tersebut.
Saat harga telur naik beberapa pekan ini, suplier telur bisa menjual per kilogramnya mencapai harga Rp 23.000. Namun kini harga sudah mulai turun perlahan-lahan.
"Kalau pas mahal kemarin itu bisa mencapai 23 ribu per kilogramnya dari gudang telur. tapi saat ini permintaan mulai berkurang dan harga mulai turun," ucap H. Imron selaku pemilik peternakan saat didatangi Polres Tuban, Kamis (19/7/2018).
Tim gabungan Satgas Pangan ini juga mendapati informasi bahwa harga telur naik karena adanya permintaan dari pengepul yang terlalu banyak dengan produksi telur yang kurang. Selain itu, harga telur juga meningkat karena adanya program raskin dan PKH yang sekarang menggunakan telur untuk bantuan ke pengguna manfaat.
Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono saat memimpin langsung monitoring harga telur di beberapa tempat sore ini mengatakan jika mendapati indikasi celah-celah pelanggaran permainan harga telur, silakan dilaporkan. Para peternak dan suplier juga diimbau untuk tidak lagi mengambil keuntungan yang tidak wajar.
"Kami imbau untuk tidak lagi melakukan permainan harga sembako yakni telur ini karena akan merugikan para konsumen. Masak sih ternaknya di Tuban kok pakai harga ikut Blitar, ini kan nggak benar," kata Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono.
"Kami pantau selama beberapa hari ke depan, harga telur harus segera normal kembali di bumi Ronggolawe ini," tandas Nanang. dtc