Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. DPR RI akan menggelar Indonesia Pacific Parliamentary Partnership on Human Development and Maritime Sustainability. Forum ini sebagai upaya mendukung diplomasi pemerintah untuk mengembangkan kerja sama kemitraan dengan negara-negara di Kawasan Pasifik.
"Indonesia Pacific Parliamentary Partnership on Human Development and Maritime Sustainability merupakan inisiatif DPR RI sebagai upaya mendukung diplomasi Pemerintah dalam mencari terobosan baru untuk mengembangkan kerja sama kemitraan di berbagai bidang, khusunya ekonomi, dengan negara-negara di Kawasan Pasifik," tutur Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, saat jumpa pers, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Forum ini bakal digelar pada 23-24 Juli 2018 di Grand Hyatt, Jakarta. Rencananya, forum ini akan dihadiri delapan Ketua Parlemen dan dua Wakil Ketua Parlemen dari 13 negara Pasifik dan dua Teritori.
"Hanya satu yang belum memberikan konfirmasi. Sehingga tingkat kehadiran lebih dari 95% dari 16 negara yang diundang," ujarnya.
Kehadiran delegasi Pasifik dalam forum ini, kata Fadli, akan menjadi momentum bagi keparlemenan Indonesia. Sebab, baru pertama kalinya dalam sejarah parlemen di Kawasan Pasifik mengunjungi Indonesia.
"Atau melakukan kontak dengan 'Indonesia, misalnya Nieu, Nauru, Cook Islands, Polynesia, dan lainnya. Indonesia dengan Pasifik merupakan tetangga terdekat yang berbatasan wilayahnya, namun kontak parlementer sangat jarang sekali terjadi," kata Fadli.
Fadli juga mengungkapkan, rencananya forum ini akan dibuka Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Dalam forum ini, rencananya para delegasi juga akan membahas Human Development dan Maritime Sustainability yang diharapkan akan menjadi forum untuk berbagi pandangan tentang isu-isu tersebut.
"Dan kemudian menghasilkan kesepakatan bersama sebagai langkah awal dalam memperkuat kerjasama kemitraan lndonesia Pasifik di masa mendatang," katanya.
Fadli juga mengatakan, dalam forum ini, rencananya para delegasi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan DPR RI. Tujuannya untuk membahas kerja sama kemitraan bilateral antara Indonesia dengan masing-masing negara Pasifik dan kemungkinan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
"DPR RI berharap pertemuan ini dapat menjadi gerbang baru bagi kerja sama antarparlemen yang lebih luas antara Indonesia dengan negara-negara kepulauan di Pasifik. DPR RI juga menyatakan kesiapannya untuk mendorong program-program kerja sama baru dalam kerangka kemitraan parlemen tersebut," pungkasnya. (dtc)
===
HUKUM
-------
Istri Penjual Dawet yang Diciduk Berharap Suaminya Tak Terlibat
Medanbisnisdaily.com - Sleman - Seorang pria inisial JS (40) diciduk Densus 88 saat berjualan dawet di Jalan Solo-Yogya, Keniten, Kalasan, Sleman, Rabu (18/7) siang kemarin. Begini penuturan sang istri, inisial ST.
"Bapak biasa saja, nggak ada aktivitas apa-apa," kata ST, ditemui wartawan di rumahnya di RT 3 RW 2, Karangmojo, Kalasan, Kamis (19/7/2018).
Ibu dua orang anak ini mengaku kaget JS diciduk Densus. Dia mengetahui suaminya ditangkap saat petugas Densus datang ke rumahnya untuk melakukan penggeledahan siang kemarin.
"Saya tidak tahu, karena dia sedang jualan dawet di Proliman. Lalu polisi datang ke rumah, sekitar pukul 14.00, mau geledah rumah. Saya tanya suami saya di mana, dijawab sudah dibawa," jelasnya.
ST tidak tahu barang-barang apa saja yang diambil Densus saat penggeledahan. Selanjutnya dia bertanya kepada petugas kapan bisa menemui suaminya dan dijawab nanti menunggu informasi dari Polda DIY.
ST sedikit bercerita dalam kesehariannya, JS beraktivitas jualan es dawet dan ojek online untuk menafkahi keluarga. ST berharap JS tidak terbukti terlibat jaringan teroris sehingga bisa berkumpul kembali bersama keluarga. "Anak-anak juga masih SD, butuh biaya sekolah. Doanya (tidak terlibat teroris), soalnya nggak ikut (organisasi) apa-apa," imbuhnya. (dtc)