Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan elektabilitas Joko Widodo mengungguli Prabowo Subianto. PKB tak mau menganggap serius hasil survei.
"Survei jangan terlalu dianggap serius," kata Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Kamis (19/7/2018).
Daniel berkaca pada pengalaman di Pilkada Serentak 2018. Menurut dia, prediksi sejumlah lembaga survei terbukti meleset cukup jauh.
"Apalagi pilkada kemarin cukup banyak hasil survei berbeda dengan hasil pilkada. Jadi tempatkan saja survei sebagai bahan masukan dan apa pun hasilnya disikapi dengan positif," ujarnya.
Karena itu, menurut Daniel, hasil survei cukup menjadi salah satu bahan masukan. Apa pun hasilnya perlu disikapi secara positif.
"Bila tinggi, jangan sombong, tapi terus menjaga kepercayaan yang ada. Bila masih kurang, jadikan pendorong semangat untuk semakin turba (turun ke bawah) dan merakyat," sebut Daniel.
Lantas apa harapan PKB terhadap Jokowi menghadapi Pilpres 2019?
"Harapannya menang dengan duet bersama Cak Imin," ucap Daniel.
Hasil survei LIPI menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) Joko Widodo (Jokowi) jauh lebih unggul dibanding Prabowo Subianto.
"Pilihan capres lewat pertanyaan terbuka/top of mind, Jokowi 46 persen, Prabowo Subianto 17 persen," kata peneliti senior Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI Wawan Ichwanuddin dalam paparan hasil survei di Hotel Century Park, Jakarta, hari ini.
Dari pertanyaan terbuka/top of mind, Gatot Nurmantyo dipilih 1 persen responden. Sebanyak 32 persen responden tidak menjawab dan 5 persen responden menyebutkan nama lain.
Survei LIPI melibatkan 2.100 responden, dengan perkiraan margin of error sebesar +/- 2,14 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka oleh enumerator yang telah dilatih dengan instrumen kuesioner. Pengumpulan data dilakukan pada 19 April-5 Mei 2018. (dtc)