Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Survei LIPI menempatkan elektabilitas NasDem di angka 2,1% atau di bawah ambang batas parlemen (4%). Menurut NasDem, hasil tersebut tidak bisa dijadikan rujukan. Mengapa?
"Jadi survei itu bias, tidak akurat, dan keliru interpretasinya kalau menghubungkan hasil survei parpol dengan parliamentary threshold. Korelasinya nggak ada, bias. Jadi kalau 2,1% nggak lolos parliamentary threshold itu keliru. Itu tidak paham apa proses politik," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate saat dihubungi, Kamis (19/7).
Johnny menjelaskan, objek survei untuk Pemilihan Legislatif dibagi dua: parpol dan figur yang jadi caleg. Menurut Johnny, kontribusi figur yang nyaleg berkontribusi lebih besar ketimbang elektabilitas parpol semata.
"Sebagai contoh tahun 2014, NasDem survei 1,6%, tapi hasil Pemilu 6,7%. Dari mana 5% nya? Dari figur," terang Johnny.
Sementara itu, Ketua DPP NasDem Irma Suryani membandingkan hasil Pemilu 2014 di mana NasDem meraih 6,7%. Berkaca dari hal tersebut, Irma menegaskan mesin parpol akan bergerak untuk melenggang ke Senayan.
"Tahun 2014 NasDem belum punya bupati, wali kota, gubernur dan caleg saja sudah bisa dapat 6,7%,
padahal waktu itu survei juga cuma 2%-an. Bagi kami yang penting kerja, survei hanya untuk menambah motivasi saja," ujar Irma.
Elektabilitas parpol ini didasari hasil survei LIPI. Survei digelar pada 19 April-5 Mei 2018 dengan melibatkan 2.100 responden. Margin of error (MoE) survei sebesar +/- 2,14 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut ini elektabilitas parpol berdasarkan survei LIPI:
1. PDI Perjuangan 24,1 persen
2. Golkar 10,2 persen
3. Partai Gerindra 9,1 persen
4. PKB 6 persen
5. PPP 4,9 persen
6. Partai Demokrat 4,4 persen
7. PKS 3,7 persen
8. Perindo 2,6 persen
9. PAN 2,3 persen
10. NasDem 2,1 persen
11. Hanura 1,2 persen
12. PBB 0,7 persen
13. Partai Garuda 0,2 persen
14. PSI 0,2 persen
15. Partai Berkarya 0,2 persen
Tidak menjawab 26,1 persen
Tidak memilih (golput) 2 persen. (dtc)