Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengaku belum mengetahui agenda musyawarah ulama yang akan membahas Pilpres 2019. Marsudi mengatakan PBNU mempunyai mekanisme sendiri dalam menyikapi pesta demokrasi tersebut.
"Ya bagi mereka mau ngadain musyawarah mungkin mereka punya agenda sendiri kalau NU itu kan memang aspirasi-aspirasi para kiai disampaikan kepada PBNU," kata Marsudi saat dihubungi, Kamis (19/7) malam.
Marsudi mengatakan PBNU akan mendukung capres yang mempunyai komitmen terhadap persatuan. Selain itu, dukungan juga akan diberikan terhadap capres yang dekat kaum Nahdliyin.
"Kalau PBNU ya yang intinya kita mendukung nantinya kepada capres-capres yang pertama, tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini dan nomor dua memang memberikan, ingin menyampaikan dukungannya siapa saja nanti calon presiden yang tetap bersama-sama dengan NU, bersama-sama dengan NU ya artinya bisa NU memberikan kader-kadernya yang kader-kader itu dari NU," imbuh dia.
Sebelumnya, Ustaz Arifin Ilham mengatakan bakal ada musyawarah ulama yang akan digelar di Tasimalaya pada 5-9 Agustus. Musyawarah akan membahas mengenai Pilpres 2019.
"Ya nanti ulama memutuskan nanti siapa yang akan menyampaikannya menunggu fatwa ulama," ujar pengasuh Ponpes Az-Zikra ini di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (19/7).
Musyawarah ulama digelar oleh Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Acara itu berbeda dengan ijtimak ulama yang akan digelar oleh GNPF-U pada akhir Juli 2018.(dtc)