Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batangtoru. PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe di Batangtoru, Tapanuli Selatan, terus berkomitmen melakukan rehabilitasi untuk menghijaukan kembali lahan bekas (yang sudah) ditambang.
Untuk upaya tersebut, telah disiapkan ribuan bibit di sentra Fasilitas Pembibitan Tanaman Agincourt Resources. Adapun bibit pohon didatangkan dari kerjasama pembibitan masyarakat, dari pemerintah, didatangkan sendiri oleh tambang dan melalui proses pembibitan dan yang dicari dari hutan-hutan di wilayah Tapsel.
Di fasilitas pembibitan itu, terdapat bibit pohon yang terdiri dari berbagai jenis pohon. Diantaranya adalah trembesi, kayu sengon, waru, tambiski, kayu kapur, kemenyan, kayu baja, kayu ara, kayu macaranca, simarbosibosi dan kayu perdu.
Kemudian ada juga durian, kemenyan, nangka hutan, jengkol hutan, hapinis, kayu temung, simarbaliding, hapas hapas, gaharu, jambu hutan, jottik-jottik dan kayu lokal. Bibit pohon juga ada yang dari cabutan lokal (yang diambil dari hutan).
"Kami setiap harinya mencari bibit pohon lokal dan nonlokal, mulai dari penanaman biji, perawatan bibit pohon sesuai perlakuannya hingga siap untuk kita tanam," ujar Field Assistant Rehabilitation Departemen Lingkungan Agincourt Resources Fitri Ramadhani, Rabu (18/7/2018).
Meskipun masih lama lagi masa tambang, kata Fitri Ramadhani, namun lahan-lahan bekas yang sudah ditambang sudah ditanami pihaknya. "Misalnya penanaman kembali sudah kami lakukan di Henny Dump, salah satu lahan bekas tambang," sebutnya.
Tim rehabilitasi di Departemen Lingkungan Agincourt Resources tersebut, kata Fitri Ramadhani, sekaligus menginformasikan kepada publik bahwa kegiatan di Tambang Emas Martabe bukan hanya menambang.
"Tetapi juga mengembalikan lahan bekas tambang agar fungsinya sebagai penyeimbang alam tetap berlanjut. Ini semua dilakukan tambang karena sudah merupakan komitmen tambang kepada pemerintah dan masyarakat," sebutnya.
Fasilitas Pembibitan Tanaman Agincourt Resources tersebut memiki luas 3.000 m2 dengan produksi 400 pohon per bulan. Di sana juga dilakukan pengembangan tanaman khas lokal seperti kemenyan sebagai tanaman sisipan di area reklamasi.
"Dan di pembibitan ini, kami bersama Departemen Pengembangan Masyarakat menyusun konsep pusat pembelajaran konservasi dan agroforestry," tambah Fitri Ramadhani didampingi rekannya Nur Afni Harahap.
Sementara itu, Environmental Site Support Superintendent Agincourt Resources Mahmud Subagya mengatakan penanaman kembali lahan bekas tambang merupakan bagian dari pengelolaan lingkungan berkelanjutan Tambang Emas Martabe.
Selain penanaman kembali, tambang kata Mahmud juga melakukan pengelolaan dan pemantauan kualitas air seperti Sungai Batangtoru yang tidak tercemar dari sisa air proses tambang, pemantauan biota air di sungai Batangtoru yang bebas dari aktivitas tambang.
Kemudian aktif juga dilakukan pengelolaan kualitas udara, pengelolaan tanah dengan cara pengelolaan erosi, sedimentasi dan reklamasi, pembentukan herbarium dan pengelolaan limbah B3.