Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Untuk kedua kalinya para akademisi internasional dari berbagai lintas negara seperti Taiwan, Jepang, Republik Ceko, Malaysia, RRT dan Indonesia memaparkan makalahnya di Nommensen. Makalah dipaparkan dalam event bergengsi “Nommensen International Conference on Technology And Engineering yang ke-2” (2 nd NICTE).
Acara ini diselenggarakan Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen (FT UHN) di Ruang Perpustakaan UHN, Kamis (19/7/2018). “Melalui 2nd NICTE ini kami ingin membuktikan bahwa UHN mampu menjadi fasilitator event yang bertaraf internasional seperti konferensi internasional dalam bidang technology and engenering,” kata Dekan Fakultas Teknik UHN Dr Ir Richard Napitupulu MT di Ruang Perpustakaan UHN.
Richard Napitupulu mengatakan empat keynote speaker yang diundang ilmuan kelas dunia seperti Prof Dr David Herak dari CULS Republik Ceko, Prof. Dr Badorul Hisham Abu Bakar dari USM Malaysia, Prof Dr Katsumi Suzuki PhD dari Shizouko University Jepang dan Prof Shyn Leh Chen dari CCU Taiwan.
“Kita ingin bermain pada tataran global, dan kita akan terus melakukan ini secara berkelanjutan. Ada enam topik yang dibahas di sini dari berbagai perguruan tinggi,” kata doktor teknik lulusan Universitas Indonesia (UI) ini.
Topik yang disajikan Civil and enviromental engeneering, Mechanical and Engeneering and technology, Electrican and electronic Engeneering, Material sciences and Engeneering, Food and Agriculture Technology, dan Informatic Engeneering and Technology.
Dalam sambutannya Rektor UHN Dr Ir Sabam Malau mengatakan peran para ilmuan sangat berkontribusi dalam pembangunan. Disebutkan, masa depan sebuah bangsa sangat tergantung sejauh mana bangsa tersebut bisa menguasai IPTEK.
“Saya rasa, dan saya tidak salah Jepang, Singapura, Korea Selatan harus kita akui sebagai negara maju. Saat ini mereka berada pada tataran 10 besar negara maju dengan kemampuan ekonomi yang sangat bagus. Tentu ini karena sumbangan IPTEK sehingga Jepang, Korea Selatan bisa mensejajarkan diri dengan Eropa,” tegasnya.
Sabam juga menegaskan saat ini semua negara sedang membuka diri dengan adanya globalisasi. Pada era globalisasi sumbangan para ilmuan sangatlah besar untuk mendorong kemajuan bangsa –bangsa.
“Tentu harapan kita semua bangsa saling mangisi, saling berbagi, dan saling mendorong atas dasar kebersamaan. Melihat peluang globalisasi ini, UHN sangat menyadari betapa UHN perlu membangun hubungan kemitraan dengan para perguruan tinggi dari negeri luar untuk mendukung kemajuan pendidikan,” katanya.
Sekretaris Yayasan UHN Pdt Dr Pintor Teknologi mengatakan jangan sampai menjadi korban teknologi. “Kita harus mengelola teknologi dengan baik dan benar untuk mengembangkan nilai –nilai kemanusiaan. Kita juga harus mampu menggunakan teknologi untuk kemajuan bersama dan kemajuan bangsa,” katanya.