Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sejumlah pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda peduli Deli Serdang melakukan demo di kantor Bupati Deliserdang, Jumat (20/7/2018). Aksi yang dilakukan tersebut karena surat audiensi tidak berbalas dan hanya mengumbar janji.
“1 Juli lalu sejumlah pemuda dan mahasiswa melakukan konsolidasi bertepatan Dirgahayu Kabupaten Deliserdang yang ke 72, terdapat beberapa poin dilayangkan ke bupati untuk disampaikan berupa audiensi, namun dinilai tak kooperatif, pihak Pemkab tak berbalas secara resmi, sebelumnya kami juga menerima aspirasi dari organisasj mahasiswa deli serdang, saat mereka layangkan surat audiensi juga tak berbalas dan ujung ujungnya berumbar janji, kami akan terus berupaya untuk tetap datangi kantor bupati dan menginginkan Bupati hadir di hadapan kami, " kata Koordinator Aliansi Hely Adly didampingi Koordinator Aksi Tareq Adel dan Koordinator lapangan Tommy WM Sitorus.
Dikatakannya, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda peduli Deli Serdang adalah Wadah berhimpunnya Pemuda dan Mahasiswa asli dari Kabupaten Deli Serdang, baik yang sedang melaksanakan pendidikan dan pekerjaan di Kabupaten Deli Serdang maupun daerah di luar Deli Serdang yang terbentuk pada 1Juli 2018 tepat di hari ulang tahun Kabupaten Deli Serdang.
Berdasarkan hasil dari kegiatan Konsolidasi Akbar Pemuda serta Mahasiswa se-Kabupaten Deli Serdang beberapa waktu lalu telah mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Bupati Kabupaten Deli Serdang dalam rangka silaturahmi serta memberikan pandangan serta masukan dari hasil diskusi atau Konsolidasi tersebut. Akan tetapi, sebutnya, permohonan tersebut tidak diindahkan.
Aksi damai ini menyampaikan beberapa tuntutan pemerataan Pembangunan di semua Daerah Kabupaten Deliserdang, karena melihat ketidakmerataan pembangunan dan sangatlah timpang baik pembangunan Sumber Daya Manusia, Infrastruktur dan pembangunan. Selanjutnya pembinaan kepada Pemuda-pemuda baik yang berprestasi maupun tidak, ditandai dengan banyaknya pemuda kreatif serta inovatif yang tidak mendapatkan pembinaan sehingga tidak memiliki masa depan yang cerah dan banyaknya pengangguran serta tindak kriminalitas yang dilakukan pemuda karena keadaan dimana minimnya pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan maraknya peredaran gelap narkoba.
Mereka juga mendesak Pemerintah Kabupaten Delissrdang untuk segera menghancurkan peredaran gelap narkoba dan zat adiktif lainnya, karena peredaran narkoba dan zat adiktif lainnya adalah bentuk kegagalan Pemerintah dan Lembaga Pemerintah lainnya memberantas atau menghilangkan peredaran tersebut, pemuda menjadi korban.
"Mengutuk keras pemerintah Deliserdang untuk dapat merombak dan mengupgrade Aparatur Sipil Negara karena dalam hal pengurusan administrasi kemasyarakatan dalam hal birokrasi sangart berbelit-belit tidak efektif serta efisien. Kami meminta Ombudsman Republik Indonesia mencabut kembali prestasi Deliserdang pada tahun 2015 lalu sebagai Daerah dengan pelayanan publik terbaik karena jelas ini adalah sebuah ketidak benaran yang kongkrit, " tegasnya.
Mereka juga mendukung serta meminta Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) untuk dapat memeriksa dugaan tindak pidana korupsi melihat banyaknya proyek pembangunan yang menggunakan APBD disinyalir tidak terselesaikan serta bermasalah.