Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Abdul Aziz Emba atau Daeng Aziz, yang saat ini menjadi bakal caleg Gerindra, dikabarkan kembali berbisnis 'remang-remang' di lokalisasi Royal, Jakarta Utara. Partai Gerindra akan mengecek kebenarannya.
"Kita akan cek berdasarkan data yang valid, kita akan cek. Kalau benar, dia nggak bisa nyaleg lagi," kata Ketua Bidang Advokasi dan Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman saat dimintai konfirmasi, Jumat (20/7/2018).
Sembari menunggu sesi tanggapan masyarakat digelar KPU, Habiburokhman menyebut Gerindra akan mengonfirmasi hal itu langsung ke Daeng Aziz. Namun dia tak yakin sang pemilik, Daeng Aziz, mengaku andai kabar itu benar.
"Kalau ditanyakan, namanya ditanya, tentu ya pasti ditanya. Tapi gambaran saya kan kalau ditanyakan langsung kalau memang orang melakukan perbuatan yang tidak benar itu kan nggak akan mengaku," sebut Habiburokhman.
Hal senada disampaikan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Dasco juga menunggu sesi tanggapan masyarakat yang akan digelar KPU untuk mendapatkan laporan resmi.
Dasco kemudian menyinggung sumpah jati diri kader Gerindra yang diucapkan Daeng Aziz ketika mendaftarkan diri sebagai anggota. Sumpah itu memuat janji untuk tak terlibat kasus hukum.
"Setahu saya, prostitusi itu kan ilegal. Dan kemarin kan dia dihukum soal mencuri aliran listrik. Tapi kami cek lagi. Kalau begitu kan dia ada sumpah jati diri kader di Gerindra yang dia wajib tunduk dan patuh. Kalau usaha prostitusi kan artinya melanggar hukum. Kan nggak boleh ada kader kita yang melanggar hukum," jelas Dasco.
Sebelumnya, ada kabar Daeng Aziz mengalihkan bisnis ke Royal setelah Kalijodo diratakan dengan tanah oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada awal 2016. detikX menginvestigasi kabar tersebut dengan mendatangi tempat yang bernama Royal.
Lokasinya ada di gang sempit sepanjang 500 meter di Kampung Bandengan RT 02 RW 13, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Belasan wanita muda berdandan menor dan berpakaian sensual sudah bersiap menyambut tamu-tamu mereka di wilayah itu, Rabu (18/7) lalu. Para pekerja seks itu duduk-duduk di jejeran kafe 'remang-remang' yang berdiri di sepanjang gang.
detikX menemui seseorang bernama Bagas, yang dipercaya mengatur bisnis di lokalisasi berumur nyaris setengah abad itu. Bagas mengungkapkan perputaran uang di Royal saban hari mencapai ratusan juta rupiah, tidak sampai miliaran rupiah seperti di Kalijodo. Namun dia menolak menyebutkan jumlah kafe yang dikoordinasinya di Royal.
Sedangkan untuk jumlah pekerja seks yang bekerja di Royal, ia menyebut sebanyak 280-300 orang. Dari jumlah itu, yang berasal dari Kalijodo dipastikan hanya 20 persen. Mereka dibawa oleh empat 'pemain kawakan' Kalijodo, yaitu Daeng Raja, Daeng Rustam, Ali, dan Han. Menurut Bagas, keempat orang itu dikenal sebagai 'para panglima' Daeng Aziz. "Daeng Aziz itu rajanya," kata Bagas.dtc