Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batangtoru. Geliat ekonomi yang terus bertumbuh di Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, membuat kota kecil itu terus memperlengkapi diri menyesuaikan perkembangan zaman. Kini Batangtoru memiliki tempat yang menjadi alternatif bersantai (hangout) yang cukup representatif bagi keluarga, teman dan para pekerja, yaitu Cafe Bagasta.
Awalnya, Bagasta-singkatan dari Bagas Silua Kita, sebuah tempat usaha yang dirintis PT Agincourt Resources selaku pengelola Tambang Emas Martabe, Desember 2015.
Pembukaan usaha itu untuk memfasilitasi kelompok usaha bersama (Kube) memasarkan makanan, seperti kue, roti, keripik dan lainnya. Anggota Kube awalnya 31 orang, yang terus dilatih untuk meningkatkan kualitas dan produksi makanannya.
Pada September 2016, Bagasta berkembang dan membuka kafe tepat di sampingnya. Bisnis kafe ini menyasar pada kawula muda, pekerja dan keluarga dan masyarakat Batangtoru sekitarnya.
Hingga saat ini, Cafe Bagasta terus berkembang. Para pekerja dari korporasi yang bergerak di Batangtoru seperti perbankan, otomotif (sepeda motor dan minibus), perhotelan, perusahaan perkebunan dan tambang, menjadikan cafe Bagasta sebagai tempat ajang silaturahmi.
Kafe ini menawarkan sajian khas Tapsel dan ragam kuliner nusantara. "Sebenarnya setiap hari kafe ini ramai, namun yang paling ramai kalau sudah akhir pekan. Tamu kami mulai dari anak-anak, remaja, yang tua muda datang ke sini," ujar salah seorang karyawan boru Sihombing, Rabu (18/7/2018).
Baik pemasaran produk makanan Bagasta dan Cafe Bagasta, kata boru Sihombing, sama-sama bertumbuh. "Produk makanan di Bagasta mulai berkembang menjadi pilihan oleh-oleh para tamu dari Batangtoru ini," ujarnya.
Rombongan media dari Medan, Tapsel dan Sibolga yang berkunjung ke Bagasta tersebut, Rabu (18/7/2018) berkesempatan mencicipi sajian khas Bagasta. Ini patut diapresiasi karena terbukti turut memberi kontribusi ekonomi kota kecil Batangtoru.
Meja dan kursi kafe itu tertata dengan rapi. Lantainya dari keramik yang mengusung nilai estetis. Di bagian dinding, mata dimanjakan dengan foto dokumentasi sejarah Tapsel. Kemudian di bagian depan yang merupakan ruang terbuka, dilengkapi dengan kursi dan mejanya yang didesain menggambarkan kondisi kekinian.
Manajer Senior Komunikasi Korporat Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono, mengatakan, Bagasta merupakan salah satu program pengembangan masyarakat dari Tambang Emas Martabe pada sektor pemberdayaan ekonomi lokal.
"Kalau saat ini Bagasta telah memberikan manfaat kepada enam pemasok produk dan 12 pekerja. Penjualan per bulan mencapai rata-rata Rp 50 juta," ungkap Katarina.
Adapun Tambang Emas Martabe, tambah Katarina, berkontribusi untuk membantu produksi kue dan roti, pelatihan higienitas makanan, pengelolaan keuangan dan pengemasan produk.
"Selain itu, Tambang Emas Martabe memberikan dukungan berupa penyewaan tempat dan modal awal serta peningkatan kapasitaa pekerja, promosi dan pemasaran," pungkas Katarina.