Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Anggota Badan Anggaran (Banggar) dari Partai Gerindra, Bambang Haryo menilai target setoran dividen BUMN yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2018 terlalu kecil.
Menurut Bambang, dengan semakin menguasai seluruh pasar infrastruktur di Indonesia, maka setoran dividen BUMN harusnya tumbuh 100%.
"Kami kalau lihat laporan ketua panja, ini melegakan. Tapi terus terang, ada juga yang beberapa memang menurut kami ini perlu diberdayakan," kata Bambang di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Senin (23/7).
Realisasi setoran dividen BUMN sudah mencapai Rp 35,52 triliun dari target Rp 45 triliun. Angka tersebut tumbuh 13% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun 2017.
Bambang menilai, dengan BUMN yang semakin menguasai proyek-proyek pembangunan infrastruktur, seharusnya pemerintah bisa meningkatkan target setoran dari para perusahaan pelat merah.
"Apalagi BUMN diberi satu prioritas untuk membangun semua infrastruktur dari yang besaran Rp 100 miliar ke atas, tapi ternyata yang di bawah Rp 100 miliar diambil oleh anak-anak BUMN. Maka dari 60 ribu subkon, 26 ribu sudah mati di 2-3 tahun," jelas dia.
Peningkatan target setoran dividen BUMN juga tak terlepas dari usaha pemerintah atas persetujuan DPR untuk menyuntikkan dana segar berupa penyertaan modal negara (PMN) yang cukup besar pada 2015 dan 2016.
"Harusnya dengan adanya itu tidak tanggung menargetkan PNBP BUMN, jangan 13%, kalau bisa 100%, saya terus terang ada kenaikan, tapi tolong target luar biasa," tutup dia.
Berdasarkan data Kementerian BUMN, besaran dividen perseroan pelat merah kepada negara naik tipis pada rentang 2015-2017. Adapun, setoran dividen BUMN selama periode tersebut yakni Rp 37 triliun pada 2015, Rp 37 triliun pada 2016, dan Rp 43 triliun pada 2017.
Sementara itu, total setoran pajak dan dividen BUMN pada 2017 mencapai Rp 252 triliun. Pencapaian itu naik 24,75% dari realisasi 2016 senilai Rp 202 triliun.
Pada 2018, Kementerian BUMN menargetkan total laba tahun berjalan perseroan pelat merah tembus Rp 218 triliun. Sementara, pendapatan dibidik naik dari Rp 2.028 triliun pada 2017 menjadi Rp 2.232 triliun.(dtf)