Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Mahkamah Kehormatan (MK) Partai Gerindra sedianya akan menyidang Waketum Gerindra Arief Poyuono hari ini, yang melawan perintah Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk meminta maaf ke Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, sidang tersebut ditunda.
Anggota Majelis Kehormatan DPP Gerindra, Habiburokhman mengatakan, sidang tersebut terpaksa ditunda. Pasalnya, di waktu yang sama ada kegiatan Rakornis Partai Gerindra di Hambalang, Bogor.
"Sidang Majelis Kehormatan hari ini ditunda karena pada saat yang sama akan ada acara Rakornis di Padepokan Garudayaksa di Hambalang," kata Habiburokhman, Rabu (25/7).
Habiburokhman sendiri mengaku, dirinya sudah bicara dengan Poyuono terkait dengan komentarnya mengenai sosok AHY yang disebut sebagai anak kecil. Menurut Habiburokhman, Poyuono mengatakan ada kesalahan dalam komunikasi terkait dengan pernyataan tersebut.
"Saya selaku anggota Majelis Kehormatan sudah bicara dengan Mr Poyu, beliau menyatakan telah terjadi miskomunikasi. Secara jelas dia bilang dia sangat support AHY untuk menjadi lebih matang dan lebih tangguh sebagai politisi," katanya.
Dia juga mengatakan, Poyuono sangat menghormati AHY dan juga kedua orang tuanya. "Jadi tidak mungkin dia melakukan tindakan yang merugikan mereka. Poyu sudah klarifikasi dengan orang dekat keluarga AHY," katanya.
Terkait dengan permintaan maaf Poyuono ke AHY, sesuai dengan perintah Prabowo, Habiburokhman yakin hal itu akan dilakukan oleh Poyuono.
"Sepertinya begitu," katanya.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan teguran kepada Poyuono melalui pesan WhatsApp. Prabowo menganggap Poyuono telah melampaui kewenangannya terkait dengan komentarnya mengenai sosok AHY, apalagi saat ini Gerindra sedang menjajaki peluang berkoalisi dengan Demokrat.
"Saya tidak menganggap Saudara AHY seorang anak kecil. Pengalaman beliau selama di TNI dan sekolah beliau di dalam dan luar negeri menunjukkan beliau memiliki kapabilitas," demikian kata Prabowo dalam surat teguran kepada Poyuono.
"Saudara Arief Poyuono, saya sangat menyesal mendengar Anda membuat komentar tentang rencana kita berkoalisi dengan Partai Demokrat. Pernyataan tersebut di luar wewenang Anda dan sangat tidak memiliki dasar," tambahnya.
Prabowo menekankan pernyataan politik sepenuhnya ada di tangan dia dan orang-orang suruhannya. Poyuono pun diminta meminta maaf kepada AHY dan Demokrat.
"Ini merupakan teguran. Saya berharap Anda dapat membuat statement keterangan pers untuk mencabut pernyataan Anda dan menyampaikan permohonan maaf kepada Partai Demokrat," jelas Prabowo.
Namun Poyuono tak mau meminta maaf. Dia merasa memiliki tujuan baik, yaitu mendidik AHY.
"Saya nggak mau minta maaflah. Nggaklah. Ngapain? Wong tujuan saya benar kok supaya AHY jadi kuat. Kan yang ngomong bukan saya saja. Banyak yang ngomong AHY seperti itu. Nah AHY harus buktikan," ujar Poyuono. (dtc)