Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, China sengaja melemahkan mata uangnya yuan. Langkah itu menjadi strategi China dalam menghadapi perang dagang.
Darmin menjelaskan, dalam 6,5 bulan terakhir rupiah melemah sebanyak 6,9% terhadap dolar AS. Sementara, China dalam 2 bulan saja sudah melemah sampai 5%.
"Kalau kita lihat pelemahan rupiah 6,5 bulan terakhir sebetulnya kita pelemahannya 6,9%, tapi itu 6,5 bulan. China itu ternyata tadinya tidak terlalu melemah, tapi dua bulan terakhir pelemahannya 5%, dua bulan terakhir apa? Masuk periode trade war," kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu (25/7).
Darmin menduga langkah itu ditempuh supaya ekspor China lebih murah. Namun, Darmin mengatakan, kondisi mata uang negara lain juga melemah.
"Jadi kelihatannya China dalam menghadapi trade war itu mengambil langkah memang membiarkan mata uangnya melemah karena dia ingin supaya, saya kira supaya ekspornya lebih murah di mana-mana. Tapi kan negara lain ikut melemah kecuali Amerika Serikat," jelasnya.
Kesengajaan China untuk melemah mata uang terlihat dari kebijakan bank sentralnya. Darmin bilang, saat ini bank sentral China tengah memacu peredaran uang.
"Selain itu sebenarnya yang mereka lakukan adalah bank sentralnya menyalurkan dana ke dunia perbankan termasuk mengubah semacam giro wajib dalam jumlah yang cukup besar. Itu semua menunjukkan bahwa mereka memang secara sadar menginginkan mata uangnya melemah," tutupnya.(dtf)