Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Medan. Pulau Pinang yang lazim dan dikenal dengan sebutan Penang, dari waktu ke waktu makin popular khususnya bagi orang sakit. Banyak pasien yang mendarat di Penang, Malaysia, berasal dari kawasan Asia Tenggara, seperti Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, bahkan dari Indonesia, khususnya Medan yang persentasenya lebih banyak.
Lalu, kenapa warga Indonesia harus ke Penang? Pertanyaan itu wajar, karena Indonesia sebagai negara berkembang yang lebih besar dan lebih kaya dari Malaysia, sejauh ini sudah memiliki SDM dan fasilitas kesehatan kategori canggih. Di Jakarta misalnya, ada rumah sakit (RS) Dharmais, St Carolus, RS Siloam, RS Cipto Mangunkusumo, RS Harapan Kita dan banyak lagi RS Swasta yang punya peralatan lumayan modern.
Di Medan juga, jumlah RS terus bertambah. Konon RS itu memiliki peralatan mutakhir dan dokter ahli spesialis aneka penyakit. Karenanya banyak RS yang sudah sejak lama diidolakan, seperti RS Herna, RS Elizabeth, belakangan ini ada RS Columbia, RS Stela Maris, RS Murni Teguh, dan lainnya.
Nah menurut sejumlah orang yang pernah berobat ke negeri jiran itu terang-terangan mengatakan, "Dokter di Penang lebih pintar, lebih perhatian merawat, lebih akurat mendeteksi penyakit yang bersarang di tubuh pasien, dan obatnya lebih pas, harga tidak terlalu mahal. Selain peralatannya lebih mutakhir, terutama menyangkut penyakit kategori kanker,” ungkap seorang ibu yang dijumpai MedanBisnis di Hotel Berjaya, saat berkunjung ke Penang, Minggu (22/07/2018) lalu.
Di Penang, sekurangnya ada sejumlah rumah sakit terkemuka yang sejak lama sudah aktif melayani penderita ragam penyakit. Ada Island Hospital, Gleaneagles, Adventis, Mount Miriam Cancer Hospital, Pantai Hospital, dan beberapa nama RS lainnya yang terkenal.
Menurut Dennicce Chia direktur pemasaran dan pelayanan pasien Island Hospital, di rumah sakit tempat dia bekerja pasien Indonesia merupakan pasien terbanyak sepanjang tahun sejak belasan tahun lalu. “Tidak hanya dari Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, juga banyak yang berasal dari daerah-daerah kabupaten di Sumatera Utara, seperti Tapanuli, Tanah Karo, Simalungun, Pakpak Dairi,” ungkapnya.
Biasanya untuk pasien kanker harus siap tinggal di negeri itu lebih sebulan sesuai sistem terapi yang berlaku. Tentunya biaya yang harus dikeluarkan bertambah untuk biaya penginapan dan makan minum sehari-hari. Bagi yang berdompet tebal, boleh memilih menginap di hotel yang tersedia di Penang, sedang warga yang persiapannya relatif pas-pasan, lebih memilih rumah-rumah tinggal (homestay) yang mudah didapat di dekat Rumah Sakit kota itu dengan harga yang lebih murah untuk dibanding hotel.
Untungnya saat ini menurut Dennicce teknologi makin canggih, sehingga banyak hal yang bisa semakin menguntungkan pasien, seperti pelayanan yang terorganisir di rumah sakit sampai maskapai penerbangan yang setiap hari selalu saja ada penumpang yang sakit dan butuh diagnose, perawatan maupun pengobatandi Penang.
"Seharusnya dalam era teknologi sekarang pasien bisa ditangani sebelum terserang penyakit berbahaya saat mereka datang ke sini, contohnya dengan alat pendeteksi kanker payudara yang kami miliki, pasien bisa dideteksi sejak sangat dini, bahkan tumor yang sekecil biji semangka bisa terdeteksi dan tindakan awal bisa diambil untuk mencegah penumbuhan selanjutnya sebelum terjadi kanker." ungkap Vincent Tey Menejer pemasaran Ragional Island hospital yang mendampingi Dennicce.
Dengan demikian menurut Vincent, pembiayaan saat berobat di Penang menjadi semakin terjangkau. ”Dengan biaya diagnose dibawah RM 200 dan pasien hanya memngeluarkan beberapa ratus ringgit lagi saat sudah tahu apa yang harus diperbuatnya. Kalau boleh dikatakan, dengan perjalanan wisata pun bisa menyempatkan diri untuk periksa dan berobat saat masalahnya diketahui dari awal. Yaaa hitung-hitung liburan setahun sekali, sekaligus plesiran,” jelasnya.
Dia menambahkan, biaya berobat di Penang cukup terjangkau. Rumah sakit di Penang juga tidak suka membuat pasien tinggal berlama-lama di rumah sakit. “Bila Anda dirasa sehat, Anda akan disuruh pulang dan dibekali pengetahun untuk menjaga kesehatan Anda pasca berobat dan sehat seterusnya,” pungkas Vincent.