Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. PKS ikut menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menekankan butuh sosok cawapres yang dekat dengan kaum muda saat berbicara tentang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). PKS menyebut, di tubuh partainya juga banyak sosok muda.
"Di PKS banyak anak muda. Bagaimanapun begini, sosok kepemudaan itu yang dekat dengan anak muda, tidak bermakna harus usia muda," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Menurut Mardani, sosok yang dekat dengan kaum muda bukan berarti berusia muda. Ia pun mencontohkan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.
"Mahathir Mohamad buat saya terobosan. Menteri sainsnya yang dari Cambridge itu usianya 28, China. Sementara yang menteri olahraganya si Syed (Syed Saddiq) ganteng, umur nya 26, apa kurang milenialnya Mahathir? Buat saya ada orang tua berpikrian muda, ada anak muda yang berpikiran tua ada juga. Jadi terlalu naif kalau kemudaan ditinjau dari biologis," tuturnya.
Mardani mengatakan, hal yang penting dalam memilih cawapres adalah apakah sosok tersebut memiliki nilai tambah elektoral yang besar. Figur, kata Mardani, menjadi penentu dalam proses pemenangan pada kontestasi Pilpres 2019.
"Ini terkait kita mau menang ya. Kalau mau menang berarti ketika memilih figur ada efek elektoral tidak? Ada efek konsolidasi parpol tidak? Ada efek elektabilitas nggak?," ujar Mardani.
Kendati demikian, Mardani mengatakan, persoalan siapa sosok pendamping Prabowo akan diputuskan bersama oleh parpol koalisi. Sebab, Prabowo siapa cawapres yang dipilih haruslah berdasar keputusan bersama.
"Ya nanti dibahas bersama. Itu yang harus dilakukan untuk duduk bersama, Demokrat misalnya mau AHY, PKS mau sembilan, PAN pengin Bang Zul, Gerindra mau Prabowo, PBB mau Yusril, yang satu mau Tommy, ya semua harus duduk bareng. Kalau sudah duduk bareng musyarawah akan ketemu formulanya," kata Mardani.
Namun, Mardani meyakini Prabowo akan mempertimbangkan cawapres yang telah diajukan partainya. Ia yakin Prabowo akan bersikap bijaksana terkait pemilihan cawapresnya nanti.
"Komunikasi koalisi kita duduk bareng. Karena kalau Pak Prabowo ketika deal (cawapres AHY) dengan Demokrat tidak memberitahu yang lain, ya itu bukan sikap negarawan, yang selama ini kami melihat itu ada di Pak Prabowo yaitu kenegarawan," ungkap Mardani.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, untuk kriteria cawapres, dirinya mencari sosok yang berkapasitas dan harus bisa berkomunikasi dengan baik kepada kelompok anak muda. Dan jika memang dirinya harus bersama AHY maju di Pilpres 2019 nanti, dia tidak akan menolak."Tapi terus terang saya katakan, kriteria yang saya butuh adalah kriteria orang yang kapabel, orang yang bisa tentunya berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda, karena memang pemilih mayoritas adalah di bawah usia 40 tahun. Kalau umpamanya dalam pertemuan nanti nama AHY muncul sebagai yang dibicarakan, saya harus katakan, why not?" jelas Prabowo di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7/2018) kemarin. (dtc)