Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota DPRD Medan dari Fraksi Partai Gerindra, Godfried Efendi Lubis buka-bukaan mengenai alasannya lompat pagar dengan pindah ke Perindo menjadi caleg Pemilu 2019. Setidaknya, ada dua alasan yang ia ungkapkan mengapa pindah partai.
Pertama, mengenai peluang terpilih. Ia menyebut, dengan bertahan di Partai Gerindra maka peluangnya duduk kembali akan semakin kecil. Kedua, permintaan konstituen.
"Dengan perhitungan metode saint latunge, maka kecil kemungkinan saya duduk kembali sangat kecil kalau tetap bertahan di Gerindra," ujar Godfried, di Medan, Kamis (26/7/2018).
Disebutkannya, berdasarkan Pemilu 2014, Partai Gerindra mendapat 2 kursi di dapil I (Kini Dapil IV), yakni Ihwan Ritonga dan dirinya sendiri. Kala itu, kata dia, partai besutan Prabowo Subianto secara keseluruhan mendapat 30.000 suara.
"Kalau diasumsikan 2019 nanti suara Gerindra di dapil IV tetap 30.000 bisa tidak duduk saya. Karena suara sudah jelas kursi pertama milik Ihwan Ritonga. Untuk menghitung kursi kedua 30.000/3, hasilnya 10.000. Kalau dari partai lain ada yang mendapat 10.500, saya lambai," jelasnya.
Godfried mengatakan, melawan koleganya Ihwan Ritonga di Pemilu 2019 sangat berat. Sebab, Ihwan Ritongan diproyeksikan menjadi Wali Kota atau Wakil Wali Kota pada Pilkada 2021.
"Logistik dia (Ihwan) banyak, tidak mungkin saya tandingi," urainya.
Alasan kedua, ucap dia, adanya permintaan konstituen. Di mana, mayoritas konstituennya berasal dari jemaat gereja. "Saya aktif dibeberbagai organisasi agama kristen, mereka juga yang menyarankan saya pindah ke Perindo," tuturnya.
Karena memutuskan untuk pindah partai di Pemilu 2019, Godfried sudah siap menerima sekala resiko dan konsekuensinya, termasuk di PAW (Pergantian Antar Waktu) dari anggota DPRD Medan Fraksi Gerindra.
"Saya taat azas, siap menerima risiko apapun dengan keputusan ini," ucapnya.