Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Sosial Idrus Marham mengaku tak tahu soal aliran dana terkait dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Dia mengaku telah menyampaikan hal itu kepada penyidik KPK.
"Saya nggak tahu sama sekali, itu tadi saya jelasin," kata Idrus setelah diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap PLTU Riau-1 dengan tersangka Johannes B Kotjo di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).
Idrus juga mengaku dia tak pernah menerima hadiah apa pun dari tersangka lainnya, Eni Maulani Saragih, yang diamankan oleh KPK saat berada di rumah dinas Mensos. Dia mengatakan Eni hadir ke rumah dinasnya memenuhi undangan acara ulang tahun anaknya dan tak membawa kado apa pun.
"Ibu Eni pada hari ulang tahun anak saya, datang tidak membawa kado. Tidak membawa apa-apa," ujar Idrus.
Dia mengaku ditanyai oleh penyidik sekitar 20 pertanyaan. Namun Idrus tak menjelaskan secara detail apa isi materi pemeriksaannya.
"Secara keseluruhan, ada pertanyaan-pertanyaan yang ada sekitar hampir 20 pertanyaan yang disampaikan kepada saya tadi. Semuanya saya sudah jelaskan," ucapnya.
Sebelumnya, KPK menetapkan dua orang sebagai tersangka. Yang pertama adalah Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Dia diduga menerima suap total Rp 4,5 miliar dari Johannes Budisutrisno Kotjo, yang juga ditetapkan sebagai tersangka.Johannes merupakan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited. Sedangkan keterkaitan Idrus sendiri berawal dari undangannya kepada Eni untuk datang ke kediamannya dalam acara ulang tahun anaknya. Saat itulah, Eni ditangkap KPK pada Jumat, 13 Juli lalu. (dtc)