Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan.Bagi Anda warga Kota Medan pengguna telepon seluler untuk pertama kalinya pada era akhir 1990-an-2000-an, tentu nama ini tak asing lagi. Dialahnya Agus Simorangkir, mantan bos Telkomsel Area Sumatra. Telkomsel merupakan operator pertama yang menyediakan layanan terluas di Sumtra.
Bagi para pecinta sepakbola khususnya PSMS Medan pun demikian, mustahil tak tahu siapa sosok laki-laki berkumis tebal ini. Di masa kepengurusannya di PSMS, gairah persepakbolaan menggelora. Kompetisi dibuatnya marak.
Kini, Agus yang merupakan ayah sepasang putra dan putri ini sudah tak lagi mengurusi Telkomsel maupun PSMS. mantan bos operator telepon seluler XL Area Sumatera ini banting stir dari dunia bisnis terjun ke politik. Pada Pemilu 2019, Agus mencoba peruntungan menjadi politikus Senayan dengan menjadi caleg DPR-RI. Partai Nasdem yang ia apilih menjadi kendaraan politiknya.
Alumni Fakultas Teknik jurusan Elektro USU ini maju dari daeraah pemilihan (Dapil) Sumatra Utara (Sumut) I, yang 4 kabupaten/kota, yakni Medan, Deliserdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.
Tak jauh-jauh dari keahliannya, yakni dunia telekomunikasi, itulah yang menjadi programnya kelak terpilih jadi wakil rakyat duduk di Senayan. Agus ingin "memindahkan 'Silicon Valley' yang ada di Amerika ke Sumatra Utara.
"Saya ingin menjadikan Sumut sebagai pusat industri teknologi informasi sebagaimana Silicon Valley," ungkapnya dengan semangat saat diwawancarai medanbisnisdaily.com, Kamis (25/7/2018).
"Dari sini akan muncul industri IT, baik manufacture maupun jasa, yang akan menjadi industri hulu dan atau industri hilir dari apa yang sudah ada saat ini di Indonesia maupun di kawasan," paparnya lagi.
Namun, jalan Agus menuju Senayan tidaklah gampang. "Pesaing-pesaing" berat ada bersamanya di satu dapil. Di antaranya rival sesama satu partai, ada Anggota DPR RI incumbent Prananda Surya Paloh dan mantan Gubernur Sumut Erry Nuradi. Belum lagi caleg nama-nama beken dari partai lainnya.