Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Simalungun. Sekitar sebulan menjelang Hari Raya Idul Adha 1439 H harga sapi hidup di tingkat peternak di Kabupaten Simalungun mulai merangkak naik sejak dua pekan belakangan ini.
Informasi yang diperoleh di kalangan peternak sapi di Kelurahan Ujung Padang, kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun,Sumatera Utara, Jumat (27/7/2018), harga sapi hidup untuk berat 100 kilogram mencapai Rp 13 juta hingga Rp 14 juta per ekor, padahal tiga pekan lalu harganya masih kisaran Rp 10 juta hingga Rp 11 juta per ekor.
“Dengan ukuran berat 100 kilogram,saat ini harga sapi hidup sudah mencapai Rp 13 juta hingga Rp 14 juta atau Rp 130 ribu hingga Rp 140 ribu per kilogram,memang 2 pekan lalu masih kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram ,atau kisaran Rp 10 juga hingga Rp 11 juta per ekor,” sebut Junaidi peternak sapi di Kelurahan Ujung Padang,Kecamatan Ujung Padang.
Kenaikan harga jual di tingkat peternak menurut Junaidi mengikuti harga pasar di tingkat peternak sapi di beberapa sentra peternak sapi di Kabupaten Simalungun,meskipun untuk beberapa kalangan tertentu harga penjualan masih bisa ditawar lebih murah.
Dia menambahkan selain harga jual mengalami kenaikan permintaan sapi hidup dari kalangan agen juga mulai meningkat sejak sepekan kemarin.Bahkan agen dari Padang dan Medan juga datang ke kelurahan Ujung Padang.
Para peternak mengaku cukup kewalahan menghadapi peningkatan permintaan dari para agen,karena dalam sepekan permintaan sapi hidup mencapai 10 ekor hingga Rp 15 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun,Jan Posman Purba menambahkan pihaknya sudah membentuk tim pemeriksaan kesehatan hewan kurban,untuk memastikan kesehatan hewan yang dijual peternak.
“Ada sekitar 3 tim yang dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di sentra-sentra peternak sapi dna pasar hewan untuk memastikan eksehatan hewan kurban yang dijual peternak,” ujar Jan.