Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT PP Property Tbk (PPRO) di sepanjang semester I-2018 berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 188 miliar. Angka itu naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 163 Miliar.
Perolehan laba bersih itu didukung juga dengan pencapaian marketing sales sebesar Rp 2,7 triliun. Pencapaian itu naik 80% dibandingkan dengan semester I-2017.
Marketing sales disokong dari residential sekitar 90% dan commercial (hospitality dan shopping mall) sekitar 10%. Proyek-proyek residential di antaranya Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Grand Shamaya, Grand Dharmahusada Lagoon, Ayoma, Amarta View, Begawan.
Sedangkan commercial di antaranya Park Hotel Jakarta, Park Hotel Bandung, Swissbel Hotel Balikpapan, Kaza City dan Mall Lave GKL.
"Pada semester II-2018 diharapkan kami akan menerima pembayaran atas transaksi Bulk Sell yang muncul di semester I-2018 dengan perkiraan nilai Rp 756 miliar. Ditambah dengan sisa dana dari hasil penerbitan obligasi kemarin, kami yakin dapat memenuhi komitmen kami kepada konsumen dan pemegang saham dalam menghasilkan progres produksi yang luar biasa dari landbank maupun proyek yang ada," kata Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat dalam keterangan tertulis, Senin (30/7).
Taufik menambahkan dari sisi arus kas perseroan masih cukup kuat. Rasio utang berbunga terhadap ekuitas (DER) pada posisi Juni 2018 adalah 0,75 kali dengan dengan rasio lancar sebesar 2,69 kali.
Total aset perseroan naik 32% dari Rp 10,71 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 14,19 triliun. "Posisi ini menunjukkan tingkat leverage Perseroan yang sangat terkendali," tambahnya.
Tahun ini PPRO menyiapkan belanja modal Rp 1,8 triliun, sekitar 75% di antaranya akan digunakan untuk pembayaran cicilan lahan dan sisanya untuk pengembangan hotel dan mall juga setoran modal anak usaha. Sampai dengan Juni 2018 sudah terserap sekitar 40%.
"Sebagian besar belanja modal kami prioritaskan membayar cicilan landbank, kalaupun ada hutang sifatnya hanya untuk refinancing. Dengan begitu rasio keuangan akan terkendali di mana hutang berbunga akan diminimalisir," terang Taufik.
Tahun ini PPRO menargetkan pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun. Sementara untuk laba bersih ditargetkan sekitar Rp 510-530 miliar.
"Kami sangat optimis dengan target itu, rencana di semester II-2018 kami akan melaunching beberapa produk baru, diantaranya apartemen di kawasan Kertajati, Entrance Suramadu, launching tower baru Grand Kamala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon", tutup Taufik. (dtf)