Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Masalah keuangan kerap membuat banyak orang menjadi frustrasi. Seperti yang dialami oleh miliuner asal Jerman, Adolf Merckle yang depresi dan memilih bunuh diri setelah kerajaan bisnisnya runtuh.
Pria yang pernah menduduki peringkat orang terkaya ke-94 dunia versi Forbes itu bunuh diri dengan cara tragis. Dia tewas setelah ditabrak kereta pada 2009 lalu saat dia berusia 74 tahun.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (30/7), dia dilaporkan meninggal di rel kereta dekat dengan vila keluarganya di Blaubeueren, Jerman setelah ditabrak kereta api pada Senin malam. Ia meninggalkan secarik kertas bertuliskan 'bunuh diri' untuk keluarganya.
"Situasi yang sangat menyedihkan dari perusahaannya akibat krisis finansial, ketidakpastian dalam beberapa pekan terakhir dan ketidakmampuannya untuk bereaksi telah mematahkan kesabarannya dan dia memilih mengakhiri hidupnya," demikian pernyataan dari keluarga Merckle.
Merckle sendiri merupakan kelahiran Dresden, Jerman tahun 1934. Pada usia 30 tahunan ia mewarisi perusahaan farmasi dari ayahnya yang ketika itu hanya memiliki 80 karyawan. Secara perlahan Merckle berhasil membangun kerajaan bisnisnya hingga memiliki sekitar 100.000 karyawan dengan penjualan tahunan mencapai 30 miliar euro.
Pada tahun 2008, Merckle berada di peringkat ke-94 dalam daftar orang paling kaya di dunia versi majalah Forbes. Sementara untuk Jerman, Merckle berada di peringkat ke-5 dengan kekayaan sekitar US$ 9 miliar. Kerajaan bisnis Merckle sangat luas mulai dari semen hingga industri farmasi.
Merckle menguasai VEM Holding yang mengontrol perusahaan farmasi Ratiopharm, HeidelbergCement dan salah satu produsen obat terbesar Eropa, Phoenix.
Namun ia mengalami kerugian besar saat 'bertaruh' di saham Volkswagen (VW), yang mengalami gejolak besar bersamaan dengan industri otomotif lain selama tahun 2008. Sebuah sumber mengatakan bahwa keluarga Merckle mengalami kerugian hingga ratusan juta euro untuk investasinya, dengan kerugian investasi khusus di VW mencapai 400 juta euro.
Pihak Merckle juga terus berupaya melakukan negosiasi dengan bank untuk merestrukturisasi utang-utangnya. Sumber dari kalangan perbankan mengatakan bahwa kematian Merckle diharapkan tidak mempengaruhi kesepakatan utang dengan keluarganya.
"Beberapa investor takut bahwa tidak akan ada orang yang memimpin negosiasi selama situasi yang sensitif di perusahaan," ujar seorang pialang di Frankfurt.
Kasus bunuh diri Merckle ini sekaligus melengkapi kisah-kisah tragis selama masa krisis finansial. Sebelumnya, investor Perancis Thierry Magon de la Villehuchet juga melakukan bunuh diri setelah perusahaannya, Acces International mengalami kerugian hingga US$ 1,4 miliar akibat terkena tipu-tipu investasi Bernard Madoff.(dtf)